Faktanews.id - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Syafi’i mendorong partai politik pengusung bakal Capres mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. Dia meminta Dudung bersedia jika dipinang partai politik pengusung Ganjar. Sebab, Dudung dianggap sebagai sosok pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
“Saya pikir potensi KSAD sebagai cawpres Ganjar (Pranowo) sangat terbuka,” ujar Syafi’i saat dihubungi, Senin (9/10/2023).
Syafi’i mengatakan pasangan Ganjar-Dudung cukup ideal karena latar belakang dua tokoh tersebut bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan intergritas, kapasitas dan kapabilitas Ganjar-Dudung tak bisa diragukan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Menurutnya, karakter militer sangat dibutuhan dan karakter semacam itu melekat pada diri Jenderal Dudung.
“Pasangan ideal karena kolaborasi sipil dan militer. Kita ini butuh sosok ketegasan dari militer. Dalm hal-hal tertentu karakter militer itu kita butuhkan,” terang Syafi’i.
Menurut Syafi’i, tidak masalah masa pensiun Dudung sebagai KSAD dipercepat. Sebab, secara peraturan dan konstitusi TNI aktif tidak bisa dicalonkan sebagai cawapres.
“Saya pikir kalau negara yang memanggil merah putih semua akan ikut. Akan melakukan itu kalau tugas negara. Apa lagi kalau cuma tidak lama pensiunnya,” katanya.
Syafi’i menambahkan bahwa sejak menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat Dudung dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan dekat dengan semua kalangan. Dudung juga kerap membantu rakyat.
“Kita lihat track recordnya KSAD dekat semua kalangan kolompok. Kolompok islam, aktivis, anak-anak muda. Jadi harapan kami sebagai anak muda pasangan Ganjar-Dudung, pasangan sipil-militer bisa mewujudkan Indonesia Madani,” paparnya.
Syafi’i meyakini pasangan Ganjar-Dudung akan mampu meneruskan cita-cita Jokowi menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
“Meneruskan kerja-kerja presiden Jokowi. Artinya Pak Ganjar dan pak Dudung ini pernah satu tim di pemerintahan Jokowi. Pak Ganjar sebagai Gubernur dan pak Dudung sebagai KSAD,” pungkas Syafi’i yang juga mantan Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini.