Faktanews.com - Tokoh NU, Muhammad A.S. Hikam menyambut positif pengukuhan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Bapak UMKM Nahdliyin Indonesia oleh Perkumpulan Andalan Nahdliyin (PERAN) UMKM Indonesia.
“Itu sangat positif karena memang faktanya begitu,” ujar Hikam saat dihubungi, Sabtu (30/9/2023).
Menurut Hikam, pemberdayaan UKM yang dipelopori KSAD Dudung perlu didukung karena hal itu dapat mengangkat pelaku UMKM naik kelas.
“Kalau dianggap sebagai salah satu contoh pada sifat yang saling mendukung dan saling menguntungkan dan lebih penting saling memperkuat kemanunggalan TNI dengan umat dan dengan masyarakat secara umum itu sangat bagus,” katanya.
Hikam mengatakan seharusnya pemerintah, melalui Kementerian terkait, seperti Kementerian UKM dan Koperasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian, yang menjadi pelopor pemberdayaan UMKM. Sebab, kata Hikam, TNI AD jg dapat berfungsi sbg pelopor dan akselerator memberdayakan UMKM di seluruh Indonesia.
“Sehabat-hebatnya TNI dalam soal eknomi kan terbatas. Harusnya departemen-departemen, Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, BUMN, yang harusnya malu sama Angkatan Darat. Kenapa kok Angkatan Darat malah mempelopori. Harusnya kan mereka,” papar Hikam.
“TNI tidak akan bisa di seluruh Indonesia. Paling daerah-daerah tertentu. Tapi, Itu kan bagus sebagai contoh dan teladan,” tambah Mustasyar PBNU ini.
“Justru adalah lembaga-lembaga negara atau swasta yang memang betul-betul konsen di bidang kerja sama dengan UMKM. Kalau swasta ya perusahan-perusahan besar yang berkiprah di situ,” ucapnya.
Kendati demikian, Hikam bersyukur TNI menjadi teladan dalam pemberdayaan UMKM. Dia berharap, Jenderal Dudung dan TNI AD konsisten dan istiqomah dalam pemberdayaan UMKM tersebut. Pemberian bantuan untuk pemberdayaan UMKM, kata Hikam, juga harus berdasarkan kajian. Hal ini dianggap sangat penting, terutama untuk menghindari terjadinya kegisruhan.
“Ya konsisten dan istiqomah, bukan karena mendekati pemilu. Dan harus tepat sasaran karena keluasan UMKM itu bervariasi. Harus berdasarkan kajian-kajian dan fakta-fakat, agar tidak terjadi kegisruhan. Kok saya tidak dapat, kok itu dapat. Hindarilah potensi adanya kegisruhan. Kalau didasarkan pada fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan insya Allah bisa,” pungkas Hikam.
Diberitakan sebelumnya, KSAD Dudung dikukuhkan sebagai Bapak UMKM Nahdliyin Indonesia oleh Perkumpulan Andalam Nahlyin. Lebel yang melekat pada KSAD Dudung itu diberikan oleh Ketua Dewan Pembina PERAN UMKM Indonesia KH Endy S Lesmana. Dudung dianggap berjasa dalam membantu dan konsiten memperjuangkan UMKM di tanah air.