-->
    |

Cik Ujang Disebut Gagal Total Urus Merapi Area

Faktanews.id - Tokoh muda Mahendra Reza Wijaya menyoroti aktivitas pengangkutan batubara di jalan umum daerah merapi area Kabupaten Lahat. Menurutnya, masyarakat menjadi korban dari kedzaliman Bupati saat ini.

“Bupati Lahat dzalim ke warganya sendiri, dari dulu masyarakat mengeluh karena terdampak dari aktivitas pengangkutan batubara di sepanjang jalan umum merapi area namun sampai saat ini tidak digrubris dan dibiarkan tanpa solusi,” kata Hendra, demikian sapaan akrabnya, dalam keterangan yang diterima media, Rabu (8/3/2023).

Hendra mengatakan, pengangkutan batubara yang melintas bukan hanya mengotori rumah masyarakan namun sangat membahayakan kesehatan.

“Gimana tidak dzalim, masyarakat rumahnya kotor berdubu hitam ditambah dampak yang akan membahayakan kaehatan khususnya paru dan ISFA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang disebabkan oleh batubara,” terangnya.

Hendra menilai kompensasi perusahaan terhadap masyarakat bukanlah solusi yang bisa menyelasaikan masalah terutam soal dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat.

“Biarpun ada kompensasi itu tidak sebanding dengan penderitaan masyarakat,” lanjutnya.

Bahkan menurut Hendra, semestinya Bupati Kabupaten Lahat tegas dan berpihak ke masyarakat untuk menekan perusahaan membuat jalan sendiri bukan melintasi jalan umum.

“Selama ini Bupati Lahat tidak tidak becus mengurus warganya sendiri, tidak hadir membela warganya yang menjadi korban perusahaan batubara,” ungkapnya.

“Seharusnya Bupati tegas melarang perusahaan melewati jalan umum, harus menggunakan jalan yang dibuat sendiri. Ini bukan hanya masalah kesehatan masyarakat namun seringnya kejadian kecelakaan lalu linta yang terjadi selama ini,” lanjutnya.

Selain itu, Hendra menyebut Cik Ujang tidak punya simpati kepada masyarakat yang berjuang merebut kembali tanahnya yang diserobot oleh perusahaan. Karena, menurutnya, tidak ada tindakan tegas dari Cik Ujang untuk membela masyarakat.

“Dari dulu masyarakat mengeluh bahkan melakukan perlawanan kepada perusahaan yang telah menyerobot tanah mereka, terus apakah Cik Ujang hadir sebagai solusi buat mereka, nyatanya tidak ada. Mereka sampai sekarang masih berjuang,” jelasnya. 

Lebih lanjut, kegalan Cik Ujang dalam mengurusi masalah yang terjadi di merapi area yang notabane dekat dengan daerah tambang batubara akan menjadi preseden buruk yang tidak bisa dimaafkan.

Bukan hanya itu, kata Hendra, masyarakat merapi area semestinya sejahtera karena menjadi pusat penambangan batubaru namun kenyataannya sebaliknya, masyarakat masih menderita dengan kemiskinan.

“Ini fakta bahwa Cik Ujang gagal sebagai Bupati. Tentu ini akan menjadi sejarah yang tidak akan terlupakan. Masyarakatpun tidak akan pernah memaatkan kedzaliman ini,” tegas Hendra.

“Mirisnya, masyarakat merapi masih miskin. Padahal mereka yang semestinya menikmati dari kekayaan tambang itu, namun faktanya hanya menjadi penonton dari kekayaan alam yang dieksploitasi oleh perusahaan yang entah punya siapa,” ucapnya.

Terakhir, Hendra menuturkan, kalau mengurus masalah di merapi area saja tidak mampu bagaimana caranya Cik Ujang akan mengurus Kabupaten Lahat.

“Masalah merapi area saja tidak selesai bagaiman mungkin akan mengurus Kabupaten Lahat,” beber dia.

“Sudah lima tahun menjadi pemimpin tapi tidak berbuat apa-apa, terus mau nambah lagi? Sudah cukup!,” tutup Hendra.
Komentar Anda

Berita Terkini