Faktanews.id - Kongres Advokat Indonesia (KAI) resmi bersatu. Hal ini ditandai dengan digelarnya Kongres Nasional Luar Biasa (KNLB), antara KAI versi Juanda di bawah kepepimpinan presidium Adv. Yuntri-Adv. Darwin dengan KAI kepepimpinan Adv. Erman Umar-Adv. Aprilllia Supaliyanto, yang berlangsung di Hotel Oasis, Jakarta Pusat.
Vice President KAI Aprillia Supaliyanto, mengatakan KNLB sendiri dihadiri ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Menurutnya, didalam KNLB ini sama sekali tidak ada agenda merombak pimpinan KAI. Dan Presiden KAI tetap ADV. Erman Umar, yang merupakan hasil Kongres KAI tahun 2019 yang lalu. Aprillia menyampaikan, bersatunya KAI ini sebenarnya telah dideklarasikan pada 30 Mei 2022 yang lalu, bersamaan dengan perayaan HUT KAI.
“KNLB kemarin agenda utamanya adalah penyempurnaan AD/ART,” ujar Aprillia kepada wartawan, Minggu (28/8/2022).
Menurut Aprillia, KNLB dihadiri 500 peserta dari seluruh Indonesia. Animo, partisipasi dan kehadiran DPD dan DPC KAI, yang menjadi peserta KNLB tersebut, menurut Aprillia, semakin menegaskan bahwa KAI merupakan organisasi yang sangat solid dan memiliki semangat untuk terus melakukan hal terbaik, baik internal maupun external.
“Penyempurnaan AD/ART adalah menjadi bukti bahwa kami mengelola organisasi berpijak dan mengacu kepada konstitusi organisasi agar supaya organisasi berjalan pada relnya,” tandasnya.
Lebih lanjut, Aprillia menegaskan bahwa organisasi advokat, terutama KAI adalah bukan sebuah perusahaan yang menggeser orientasinya menjadi corporate bisnis. KAI tetap teguh merupakan organisasi advokat yang berorientasi pada nilai-nilai kejuangan dan professionalitas advokat.
“Itulah sebabnya semua gerak langkah kami harus mengacu dan terkontrol dalam koridor AD/ART. Penyempurnaan AD/ART melalui KNLB ini adalah menjadi bagian untuk menegaskan bahwa betapa sentralnya AD/ART dalam mengelola sebuah organisasi,” tegas Aprillia
Menurut Aprillia, memang masih ada faksi lain di internal KAI. Misalnya, KAI dibawah kepemimpinan Jamaliah Lubis dan KAI lainnya. Namun demikian, Aprillia mengaku optimis bahwa semua faksi-faksi KAI akan bersatu kembali, untuk menjadi Organisasi Advokat yang solid sebagaimana awal didirikan KAI pada 2008 lalu.
“Namun jika toh tetap tidak bisa bersatu kembali tentu kami sangat menghargai dan menghormati realitas ini. Yang terpenting adalah bahwa kami Advokat KAI tidak kehilangan jati diri kami sebagai Advokat pejuang yang menjunjung tinggi nilai-nilai professionalitas,” katanya.
Namun demikian, Aprillia menambahkan bahwa bersatunya kembali KAI versi Sarinah dan KAI Juanda akan membuat KAI semakin optimis untuk menggerakkan roda organisasi supaya memiliki nilai guna bagi anggota dan masyarakat luas.
“Kami semakin siap berpartsipasi ambil bagian dalam pembangunan dan penegakan hukum,” tambahnya.
Dan secara internal, Aprillia menegaskan bahwa pihaknya akan berbenah untuk menyiapkan dan merumuskan kembali program-program kegiatan yang semakin baik dan berkwalitas, diantaranya adalah soal pendidikan dan pelatihan-pelatihan.
“Karena itu yang merupakan pintu masuk menyiapkan dan menghantarkan generasi Advokat Indonesia yang kwalifaid,” pungkas Aprillia.
