Faktanews.id - Gerakan Nasional Anti Islamofhobia (GNAI) resmi dideklarasikan di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022). Teks deklarasi GNAI dibacakan oleh Koordinator Ferry Juliantono yang juga Sekjen Syarikat Islam
Deklarasi dihadiri Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Habib Muhsin, Gus Aam, Ustad Slamet Maarif, eks Anggota DPR Ariady Ahmad, Hatta Taliwang, eks tapol Anton Permana, beberapa Aktivis Boyamin Saiman, Wahyono, dan Andrianto. Hadir pula ratusan emak-emak.
Andrianto mengatakan deklarasi Gerakan nasional Anti Islamofhobia ini yang pertama di Indonesia. Menurutnya, GNAI merespon dari deklarasi Anti Islamophobia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 15 Maret 2022 lalu.
“Hal ini membuat situasi yang merugikan Islam dengan Stigmatisasi negatif, radikal, intoleran dan teroris dapat dianulir segera,” ujar Andrianto.
Menurut Andrianto, sangat berasa kebijakan rezim Indonesia ini akan Islamphobia. Itu terlihat dari sejumlah ormas yang dibekukan oleh pemerintah tanpa melalui pengadilan.
“Belum lagi narasi benturan Pancasila dengan Islam yg radikal radikul,” katanya.
Andrianto berharap deklarasi GNAI menjadi marwah baru akan adanya arus perubahan di dunia setelah deklarasi PBB.
“Sehingga rezim ini bisa merubah policy menjadi lebih positif terhadap umat Islam yang mayoritas,” pungkasnya.