Faktanews.is - Aktivis Gerakan Pemuda Muslimin Indonesia, Harda Belly, mengapresiasi dan mendukung aksi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), yang menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Karena konstitusi kita membatasi jabatan presiden hanya dua periode saja. Wajar saja mahasiswa demo dan kami tentunya mendukung gerakan mahasiswa itu,” ujar Harda kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Menurut Harda, mahasiswa harus terus membangun konsolidasi untuk menolak wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Konsolidasi sangat penting untuk menyamakan persepsi dan arah pergerakan mahasiswa.
“Saya meyakini mahasiswa akan terus bergerak karena mereka tidak ingin cita-cita reformasi dan konstitusi dihianati,” katanya.
Lebih lanjut, Harda meminta wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dihentikan. Elit partai politik lebih baik fokus bekerja.
“Karena pemerintah, DPR dan penyelenggara sudah memutuskan bahwa Pemilu digelar 2024,” katanya.
Harda meminta Presiden Jokowi tidak menikmati wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden terus menggelinding.
“Jangan hanya bilang taat konstitusi. Tapi Presiden juga harus tegas menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden itu. Kalau presiden sudah tegas menolak, saya yakin wacana ini tidak akan terus berkembang. Jadi begitu menurut saya,” katanya.
