-->
    |

Mahasiswa Adalah Agen Perubahan

Faktabews.id - Aksi di bulan puasa tentu sangat menguras emosi jiwaaa. Semua energi dan ketabahan tercurah di sana.

Aksi 11/4/2022 adalah Aksi tebesar setelah dua tahun semenjak Aksi Penolakan UU OMNIBUS Law Oktober 2020 lalu. 

Spektrum Aksi Mahasiswa yang di ikuti aksi Buruh, Emak emak, STM di sejumlah tempat berbeda di ibukota tentu menggetarkan jantung kekuasaan Jokowi.

Apalagi adegan bak sinetron terhadap Ade Armando yang kental aroma pembusukan terhadap jalannya aksi.
Sang aktor bak pemain Holywood sengaja undang perhatiaan sehingga terjadilah adegan kekerasaan.

Yang unik Kapolri Jenderal Sigit ikut berorasi di mokom Aksi.
Inilah satu satunya Kapolri era Jokowi yang berani berorasi di depan massa tentu beda dengan aksi 212 lalu.
Kalau ini Aksi menohok jantung kekuasaan.

Patut d acungi jempol pak Jenderal Sigit. Yang sampe hati ini masih berupaya menstimulir image Polri yang babak belur.

Di lapangan aparat keamanan nampak juga tidak terlalu show force ketimbang Aksi besar 20-21 Mei 2019 di seputaran Gedung Bawaslu.
Saat itu Ribuan massa Aksi di bulan puasa pula lakukan aksi dari buka bersama sampai terbit subuh.
Dua hari berturut turut terjadilah Tragedi hilangnya nyawa 11 orang sempat terekam salah satu pengunjuk rasa jadi bulan bulanan aparat.

Belum lagi ribuan yang luka luka. Ambulan hitungan permenit membawa pengunjuk rasa ke sejumlah RS yang ada di Jakarta. Saking banyaknya koban selasar RS pun di jadikan tempat darurat. Ini tabungan peristiwa pelanggaran HAM Berat yang terjadi di awal rezim Jokowi jilid 2.

Kalau korban yang berjatuhan sudah tidak terhitung banyaknya ada Mahasiswa yang tewas di Kendari bahkan kalau mau di hitung pula tewasnya 877 penyelenggara Pemilu 2019.

Jadi rezim Jokowi ini paling banyak menimbulkan korban selama kuasa. Bandingkan selama rezim SBY yang sepuluh tahun kuasa tercatat hanya aksi besar tolak kenaikan BBM Mei 2008 dan usut Skandal Bank Century di tahun 2009 dimana Saya juga ikut jadi motor penggeraknya.. 

Jadi aksi 11/4 saya rasa baru warming up. Ibaratnya baru awal. Derita rakyat belum massif meski sudah mencikik leher. Bila Jokowi tetapp kekukeh apalagi tidak mencopot para aktor Perpanjangan jabatan Presiden dan Penundaan Pemilu seperti Luhut , Airlangga, Bahlil, Tito  tidak di copot secepat mungkin. Juga Sri Mulyani Menkeu yang rajin Berhutang dan Mendag Lutfi yang gagal kendalikan Minyak Goreng.

Semoga itu bisa menolong Jokowi dari tabir ke jatuhannya.

Oleh: Andrianto

Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia


Komentar Anda

Berita Terkini