Faktanews.id - Abah Roudh dari Forum Ulama Indonesia (FUI) mendukung seruan Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar yang meminta demo mahasiswa 11 April 2022 berjalan tertib dan damai.
Abah Roudh meminta massa demo menghindari aksi anarkistis, yang dilarang oleh konstitusi dan undang-undang. Setiap persoalan harus disikapi secara bijak, termasuk soal wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode.
Menurut Abah Roudh, wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode buka datang dari pemerintah. Tapi dari sebagian kelompok masayarakat dan elite tertentu sehingga harus dilihat dari kacamata yang jernih. Demo mahasiswa juga diharapkan tidak ditunggangi kepentingan politik, yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Dalam bulan suci Ramadhan ini kita sampaikanlah harapan saat demo dengan aman tertib dan damai, apalagi munculnya isue 3 periode itu dari elite partai dan kelompok tertentu. Jadi jangan sampai korbankan persatuan Bangsa, itu yang terpenting,” tegas Abah Roudh
"Abah mendoakan semoga aksi hari ini berjalan aman dan damai, peserta semua diberikan kesehatan dan puasanya dikuatkan,” katanya.
Sementara itu Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta mahasiswa mematuhi peraturan kontitusi saat melakukan aksi demonstrasi hari ini Senin (11/4/2022). Menurut Eka, mematuhi peraturan dan konstitusi sangat penting sebagi generasi muda yang cinta tanah air.
“Demo itu hak konstitusi, tapi harus lahir dari perasaan cinta pada Bangsa Indonesia. Jangan mudah terprovokasi apalagi bisa ditunggangi oknum oknum yang ingin adanya perpecahan,” ujar Eka dalam keterangan tertulisnya
Aksi demonstrasi mahasiswa sendiri diketahui terkait sejumlah hal. Salah satunya soal wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut Eka, aksi demonstrasi tidak dilarang oleh undang-undang.
“UU malah melindungi mereka yang menyampaikan aspirasi, berkumpul, berserikat, termasuk aksi demo itu sendiri,” katanya.
Menurut Eka, rakyat Indonesia menginginkan negara ini sejuk, aman dan damai. Karena itu, Eka meminta mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi jangan sampai berujung anarkis, yang mengarah pada disintegrasi bangsa.
“Kita ingin Indonesia yang sejuk aman dan damai. Jangan kita korbankan Indonesia kita karena kemarahan pada saudara sendiri sebangsa sehingga potensi perang saudara. Kepada semua pihak berhentilah terus menyakiti hati rakyat dengan membuat narasi narasi yg menambah kegaduhan” paparnya.
Eka juga meminta semua pihak tidak lagi mewacanakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Sebaliknya, Eka mendorong satu sama lain saling tolong menolong dan menekankan persatuan dan kesatuan. Apalagi, rakyat tengah mengalami kesusahan di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Rakyat sudah susah harus juga terus tersakiti dan merasa dibohongi para pemimpinnya. Saat ini rakyat menjerit karena ekonomi sulit. Pandemi belum berakhir. Harga-harga kebutuhan pokok naik melambung tinggi tapi
masih juga ada yang tega bermain isu tiga periode.
"Mari kita kembali kepada kiblat bangsa ,yaitu Pancasila dan UUD 45 ,dan menolak segala hal yg bisa menyebabkan perpecahan bangsa,dan tidak memberi peluang kebangkitan PKI ditanah air " Tegas eka
Eka mendorong semua pihak saling menahan diri dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memunculkan polemik da kegaduhan. Dan pemerintah, kata Eka, harus fokus pada tugas utama mensejahterakan rakyat dan membuat rasa aman dan tentram masyarakat.
“Tapi disisi lain, kita juga jangan sampai terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin Indonesia chaos dan terjadi huru hara sehingga merusak cita cita kita, Indonesia yang aman dan damai. Bagi adik adik mahasiswa yang mau aksi hari ini silahkan beraksi dengan mengedepankan tujuan ,dan tetap menjaga ketertiban dan keamanan,” pungkas Eka. (HAQ)