-->
    |

NATO Vs Rusia, Babak Baru

Faktanews.id - Perang sesungguhnya segera terjadi. Segera setelah Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang, NATO bergerak cepat mengirimkan angkatan perang mereka dalam skala besar, yang mesti dibaca sebagai tindakan untuk menangkap siapa yang disebutnya sebagai penjahat perang itu. Dengan perkembangan situasi terbaru ini, dunia mesti bersiap untuk terbukanya segala kemungkinan yang dapat memicu perang nuklir. Perang antara NATO dan Rusia pasti akan menimbulkan nestafa kemanusiaan global. Bukan hanya korban jiwa akibat pertempuran, namun juga akan memicu dampak krisis ekonomi yang luas. Yang tentu saja berakibat kepada jalur distribusi logistik dunia. 


Meletusnya perang antara NATO dan Rusia diperkirakan akan terjadi sebelum memasuki bulan Ramadhan, atau pada bulan ramadhan, jika ekskalasi konflik yang berlangsung tidak segera menemukan jalan damai. 

Perang antara Ukrania dan Rusia telah memasuki hari ke 23. Masa yang jauh diluar perkiraan Rusia bahwa mereka dapat menyelesaikan misi yang mereka sebut sebagai "operasi khusus" dalam tempo dua pekan. Vladimir Putin telah menahan kepada badan intelijennya akibat kekeliruan dalam membuat prediksi. Vladimir Putin juga nampak telah "melemah" dengan membuka pintu diplomasi yang luas bagi Zelensky untuk berunding. Sejauh ini sesungguhnya perundingan antara Rusia dan Ukrania telah mengalami kemajuan. Namun, sesaat pasca Zelenzky berpidato di kongres Amerika via online, elit politik Amerika nampaknya memahami permintaan bantuan dari Ukrania itu sebagai "undangan resmi" bagi Amerika dan sekutunya NATO untuk terlibat langsung dalam kancah peperangan. Sejauh ini memang nampak bahwa berbagai sanksi ekonomi yang diberlakuk NATO terhadap Rusia justru memukul perekonomian Amerika dan sekutunya terutama di Eropa. 

Perang Yang dinantikan.


Perang dunia ketiga, diam-diam dinantikan sejumlah negara miskin terutama di Afrika. Mereka melihat perang dunia ketiga sebagai peluang bagi terjadinya perubahan tata dunia baru yang selama ini di hegemoni selama puluhan tahun oleh Amerika dan sekutunya. Dilain pihak, mereka tidak rela untuk menerima kediktatoran Tiongkok yang akan menjadi negara adidaya secara ekonomi, karena bisa jadi jauh lebih buruk daripada negara adidaya Amerika. Perang dunia ketiga diperkirakan akan melibatkan blok Rusia, Tiongkok, Korea Utara, Pakistan dan sekutunya, melawan Amerika dan NATO (sekutunya). Jika kedua blok kekuatan adidaya ini berperang, maka negara-negara miskin yang selama ini termiskinkan oleh sistem global tentu akan memiliki peluang untuk menata negara mereka tanpa hegemoni negara-negara adidaya itu. Tentu bisa ditebak bahwa banyak negara yang tidak akan ambil bagian dalam perang ini, terutama mereka yang secara ekonomi lemah. 

Jika benar bahwa NATO akan menyerang Rusia dengan alasan untuk menangkap Putin yang disebutnya sebagai penjahat perang, maka bisa dipastikan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam. Pasti mereka akan melakukan perlawanan dengan  mengerahkan segala kemampuan persenjataan yang mereka miliki termasuk nuklir. 

Bagaimana pergerakan pasukan NATO yang dikabarkan akan menyiagakan 200 kapal perang 130 jet tempur, dan ratusan ribu pasukan artileri itu ke perbatasan Rusia? Dan apakah ini hanya gertak sambal saja dari Amerika. Ekskalasi konflik antara Rusia dengan Amerika memang memanas pasca Rusia membocorkan laboratorium biologi di Ukrania yang di dibiayai Amerika. Dan boleh jadi, Amerika merasa berkepentingan untuk memastikan bahwa laboratorium itu tidak jatuh ke tangan Rusia. 

Kita ikuti saja perkembangannya. Apakah perang dunia ketiga ini benar akan terjadi. 

Perang adalah instrumen Tuhan untuk mengurangi populasi manusia yang ingkar kepada-Nya. Setidaknya demikianlah dalam perspektif kitab Suci.

Oleh: Hasanudin, 

Pengamat politik internasional. Tulisan ini adalah rangkuman diskusi di Jakarta
Komentar Anda

Berita Terkini