-->
    |

Babe Haikal: Ucapan Pak Dudung Tak Bisa Ditafsir Sesuai Persepsi Pribadi

Faktanews.id - Ustaz Haikal Hassan alias Babe Haikal meminta semua pihak tidak mudah memberikan sembarang tafsir terhadap ucapan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman tentang “Tuhan kita bukan orang Arab”.  Hal ini untuk menghindari polemik yang dapat menimbulkan perpecahan karena kesalahan memberikan tafsir terkait ucapan Dudung tersebut. 

“Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh mantafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum mentafsirkan orang,” ujar Babe Haikal dalam sebuah pengajian ketika seorang peserta bertanya apa pendapat babe Haikal tentang ucapan pak Dudung, selasa (8/2/2022).

Menurut Haikal, apa yang disampaikan Dudung saat menjadi bintang tamu 'Deddy Corbuzier Podcast', Rabu 1 Desember 2021 tersebut, harus dibaca dan dipahami secara utuh.

“Yang paling tahu itu adalah pak Dudung sendiri. Kalau antum tafsirkan sesuai pikiran antum sendiri maka akhirnya kita menjustifikasi pendapat orang, begitu,” katanya. 

Dia menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung. Persepsi, pemikiran dan pemahaman setiap orang terhadap suatu persoalan tentu berbeda satu sama lain.  

“Jadi bagaimana maksudnya, silakan dibuka, dibrowsing, apa yang beliau katakan. Ternyata oh itu pamahamannya. Ini biarkanlah ijtihad beliau. Antum tidak boleh menghukumkan orang dengan pikiran sendiri dari pendapatnya orang itu. Itu tidak profesional dan tidak pada tempatnya. Di luar dari pada itu semua, setiap orang itu punya ijtihad masing-masing untuk melindungi negara,” tegas Babe Haikal. 

Peserta yang bertanya yang tidak ketahui namanya itu kembali menanyakan maksud ijtihad bela negara, Babe Haikal mengibaratkan seseorang yang menjaga rumahnya dari maling. 

“Andaikata ada maling yang merampok dan membunuh tuan rumah dalam menjaga hartanya, tuan rumah tersebut dalam Islam matinya mendapat pahala syahid. Betul ? tanya nya… nah, itu hanya 300 meter ukuran rumah anda, Nah.. bagaimana TNI yang menjaga kedaulatan NKRI dari Aceh sampai papua? Coba fikirkan ini saudaraku… antum gak sanggup menjaga seluas itu, nah beban itu ada pada TNI. Jadi yang dilakukannya adalah ijtihadnya,” tegas babe dalam video yang beredar tersebut

Hal yang sama disampaikan Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar. Menurut Eka, pihak-pihak yang mempesolkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu. Tabayun untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan jenderal TNI bintang empat tersebut. 

“Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya. Bukankah pak Dudung menyampaikan beliau ketika berdoa dalam bahasa indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain, mungkin cara penyampaian pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau juga baik. Yang salah itu kalau kita tidak pernah berdoa,” ucap Eka.

“Tiang penyangga negara ini ya TNI dan Ulama. Kalau keduanya gak harmonis, bahaya Bangsa ini,” tega Eka. (MIF)
Komentar Anda

Berita Terkini