-->
    |

Wagub Riza Patria Minta Giring Ganesha Hati-Hati Keluarkan Pernyataan

Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria (sumber foto: tribunnews.com)

Faktanews.id - Pernayataan Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, soal Gubernur Anies Baswedan berbohong mendapat respon dari Wagub Ahmad Ariza Patria.


Wagub A Riza meminta Giring Ganesha bijak dan berhati dalam menyampaikan pendapat dan memberikan penilaian terhadap orang lain, termasuk pejabat publik seperti Anies. 

“Sebagai warga bangsa kita harus bijak, harus hati-hati, jangan saling menyalahkan satu sama lain sesama anak bangsa,” ujar Wagub A Riza kepada wartawan di Balaik Kota Jakarta, Selasa (21/9/2021) malam. 

Menurut A Riza, sebagai generasi muda dan pimpinan partai tidak seharusnya Giring bersikap tidak bijak. 

“Apalagi generasi muda harus menujukkan sikap yang baik antara tutur kata, perbuatan itu harus sama,” katanya. 

Lebih lanjut, politisi Gerindra ini mengajak Giring saling bersinergi untuk menata dan membangun masa depan bangsa. Jangan sampai satu sama lain saling menyalahkan.  

“Mari kita bersinergi positif sesama anak bangsa, membangun bangaa dan negara. Tidak boleh saling menyalahkan, apalagi menuduh satu sama lain, saya kira tidak bijak apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau pimpinannya,” tukas A Riza.

Sebelumnya, Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong. 

Hal ini disampaikan Giring dalam sebuah video yang ditayangkan di akun media sosial DPP PSI sejak Senin 20 September 2021.

“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring dalam video tersebut dilansir dari laman resmi Psi.id, Selasa (21/9/2021)

Di hadapan media, Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi. Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.

“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” kata Giring.

Uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.

“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi. Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan, “ ujar Giring.

Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah, tidak bisa mengatasi situasi. Dia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.

“Saya percaya, keujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis. Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi. Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” kata Giring.

Dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya keras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar.

“Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis,” kata Giring. (HAQ)


Komentar Anda

Berita Terkini