-->
    |

Petani dan Mahasiswa Pembawa Poster Ditangkap, Bukan Yang Diinginkan Jokowi?

Febri Diansyah (sumber foto: instagram febridiansyah.id)

Faktanews.id - Citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa tergerus jika rakyat yang mengkritik pemerintah terus-menerus ditangkap. Padahal, warga memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi dan hal itu dilindungi undang-undang.  


Eks juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengkritik soal penangkapan ketika ada warga yang menyampaikan aspirasi. 

Jika ada warga yang ditangkap hanya karena menyampaikan aspirasi melalui poster, Febri, meyakini bahwa penangkapan itu bukan yang diinginkan dan diperintahkan Jokowi.

“Jk warga ditangkap saat smpaikan poster harapan, justru dapat merugikan citra Presiden @jokowi. Saya ga yakin hal itu diinginkan apalagi diperintahkan. Kt tahu bbrpa kali Presiden bilang senang dikritik,” cuit Febri melalui akun Twitter miliknya @febridiansyah, dikutip Selasa (14/9/2021).
“Menyerap & memberi ruang kritik jauh lbh baik daripada membungkamnya..” timpal lagi Febri.

Sebelumnya, seorang petani ditangkap polisi hanya karena membentangkan poster bertulisan “Pak Jokowi bantu peternak beli jagung dengan harga wajar”.  

Peristawa penangkapan ini terjadi di Blitar, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021), ketika Jokowi menuju Makam Bung Karno. Namun, yang mengamankan pria tersebut bukan polisi, melainkan seseorang yang mengaku bernama
Kukuh Widiono atas perintah polisi.

Penangkapan kembali terjadi. Kali ini 10 mahasiswa ditangkap sebelum Jokowi kunjungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (13/09/2021). 

Mereka ditangkap karena membentangkan poster bertuliskan 'Pak, Tolong Benahi KPK' di halte depan kampus. Namun, mereka dilepaskan kembali.

“Adik-adik mahasiswa sudah diantarkan petugas ke UNS,” ucap Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safari Simanjuntak. (MIF)

Komentar Anda

Berita Terkini