Faktanews.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi peluncuran (launching) Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla atau yang dikenal dengan ASAP Digital Nasional.
Peluncuran dilakukan oleh Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) bersama beberapa menteri, seperti Mendagri, Menteri KLHK, beserta Panglima TNI, perwakilan dari Kemenko Polhukam, dan Kepala Badan Restorasi Gambut. Peluncuran ini juga dihadiri oleh para Gubernur serta Kapolda melalui sambungan virtual, pada Rabu (15/9/2021).
Mendagri mengatakan, aplikasi ini merupakan terobosan besar untuk menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Terlebih, setiap tahunnya ada beberapa titik api yang muncul di beberapa daerah di Indonesia.
“Aplikasi ASAP ini merupakan sebuah terobosan yang sangat maju yang dikembangkan oleh Kapolri untuk mempermudah dan memantau situasi, serta dapat meminimalisasi terjadinya kebakaran hutan," kata Mendagri.
Pada saat berdialog dengan Kapolsek Wilayah Jambi, Mendagri menuturkan, Indonesia pernah mengalami dua kali kebakaran hutan yang hebat, yakni pada 2015 dan 2019 saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolri. “Kami mengerti betul usaha baik anggota Polri, TNI, masyarakat yang turut serta membantu mencari titik api serta memadamkan api, berjuang,” kenang Mendagri.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, peluncuran aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari program Kapolri yang diteruskan kepada Presiden RI.
Aplikasi ini, kata dia, dapat memonitoring secara langsung dari aplikasi yang sebelumnya sudah disepakati melalui MoU dengan beberapa lembaga negara.
Salah satu isi kesepakatan itu, yakni memasang 20 titik CCTV di beberapa lokasi wilayah Indonesia. Pada tahap pertama, ada 10 Polda yang telah memasang CCTV ini. Selanjutnya, pada tahap kedua, jumlah titik pemasangan ini bakal ditambah.
“ASAP Digital Nasional merupakan penyempurnaan aplikasi yang sudah dilakukan sebelumnya di beberapa wilayah, yang nantinya ke depan diharapkan dapat bekerja secara cepat. Selain terhadap Karhutla, Asap Digital juga memonitoring terkait bencana alam, perlindungan terhadap hewan langka, serta ilegal mining. Saat ini sudah terpasang 28 titik cctv di 10 Polda yang ke depannya akan ditambah 40 titik CCTV,” jelas Kapolri.
Perlu diketahui, aplikasi ini mempunyai beberapa fitur, di antaranya memiliki CCTV yang mampu memperbesar tangkapan gambar hingga 40x zoom. Selain itu, aplikasi ini juga mampu memonitoring hotspot (titik panas), titik sumur bor aktif, lalu lokasi hutan tanam industri, prakiraan cuaca, hingga mampu memonitoring kondisi udara.
Kapolri berharap, keberadaan aplikasi ini dapat digunakan dan dimaksimalkan oleh para anggota untuk melihat serta memantau titik api. (RAT)