Faktanews.id -Pimpinan KPK memecat puluhan pegawai senior di KPK. Jokowi diam, Menkopolhukam tidak berani ngomong. DPR melongo saja, jadi kehilangan keberanian bicara, padahal mereka diberi kekebalan untuk bicara di parlemen.
Teriakan ICW dan aktifis pemberantasan korupsi tidak digubris. Para akdemisi dianggap tidak penting diperhatikan pandangannya, padahal apa yang mereka sampaikan sesuai aspirasi masyarakat.
Dudung, Panglima Kostrad ngomong "semua agama sama saja". Tentu saja aneh karena itu orang pasti bertanya apa urusannya Pangkostrad dengan urusan agama. Jauh dari tupoksinya. Bikin kegaduhan tentu saja.
Ucapannya langsung didukung para buzzerRp seperti Denny Siregar, otak tumpul pun tahu bahwa itu keliru. Tapi mungkin yang lebih tumpul otaknya memang tidak paham mana yang benar, mana yang keliru. Menteri Agama, Yakut membenarkan Dudung.
Jika benar bahwa agama semua sama, ya bubarkan sebagian agama, cukup satu saja agama kita, toh sama saja. Kita akui agama yang mayoritas saja pemeluknya. Yang minoritas, gabungin aja semua ke agama yang mayoritas kita anut di negeri ini. Kalau tidak mau gabung, suruh Pangkostrad Dudung paksa mereka. Toh sama saja semua agama. Logika jongkok seperti itu, tentu tidak masuk akal.
Sekitar 6000 warga di Babakan Madang, Bogor termasuk Rocky Gerung terancam di gusur paksa. Predator rakus mengusik mereka. Kegaduhan tinggal soal waktu saja. Pihak pengembang merasa telah memiliki lahan disana, warga yang sudah lama menggarap tanah mereka, tidak tahu menahu gimana caranya tanah mereka tiba-tiba dikuasai pihak Sentul City.
Koruptor ASABRI bernama Edward Suryadjaya. Siapa yang tidak kenal orang kaya satu ini. Puluhan trilliun kerugian negara dalam kasus itu. Apakah nasibnya akan seperti Djoko Tjandra yang dihukum ringan, atau kah seperti Samin Tan yang bebas?
Ngomingin para koruptor kelas kakap seolah kita jadi Rasis, karena pelakunya dari etnis yang sama. Tapi mau gimana lagi, faktanya ya begitulah. Tentu tidak semua etnis china koruptor, jangan anggap semua sama. Seperti Dudung anggap semua agama sama. Bikin gaduh.
Takut menghadapi Anies, kubu anti Anies lagi timbang-timbang kapan baiknya pemilu dan pillres di gelar. Itulah akibatnya, jika takutnya bukan kepada Tuhan. Syirik!
Kegaduhan terus diproduksi para pembesar negeri. Supaya tidak tambah gaduh, saya cukup kan saja. Semoga para perusuh, pembuat gaduh negeri ini diberi keselamatan oleh Allah swt. Dicegah dari kebangkrutan di hari kemudian. Di mana amal mereka akan diserahkan Allah kepada yang mereka zalimi.
Syukur-syukur Allah tidak segera mencabut rumput-rumput itu.
Selamat menunaikan ibadah Jum'at.
Oleh: Hasanuddin
Penulis tinggal di Depok, Jawa Barat