Faktanews.id - Harga beras di kepualuan Kangean, Sumenep, Madura, terjun bebas. Hingga saat ini, harga beras di “Pulau Cukir” tersebut hanya Rp 5000-7.500 per kilo gram.
Safiah, salah seorang warga yang tinggal di Kecamatan, Arjasa, menyampaikan keluh kesahnya. Dia
kesulitan menjual berasnya. Padahal, harga beras yang ingin dijualnya tersebut cukup murah.
“Tidak ada pembeli. Padahal sudah murah,” ucap Safiah saat berbincang dengan Faktanews, Selasa (14/9/2021).
Meskipun berasnya ingin dijual murah, Safiah mengaku tetap saja kesulitan pembeli. Warga masyarakat Kangean sendiri, kata dia, banyak yang bakal menjual beras.
“Ini berasnya masih numpuk. Pusinglah mau dijual kemana ini,” keluh ibu dua anak ini.
Dia lalu membandingkan harga beras di masa pademi ini dengan harga tahun-tahun sebelumnya. Harga beras di masa pandemi jauh lebih murah.
“Kalau tahun kemarin jualnya Rp 8.000 sampai 10.000. Itupun banyak yang beli,” katanya.
Dia mengaku tidak tahu kenapa harga beras di Pulau Kangean bisa murah dan sulit cari pembeli.
“Mungkin orang tidak punya duit kerena pandemi ini. Kan masyarakat terdampak Covid-19,” katanya.
Dia menyampaikan, selama ini masyarakat pulau Kangean tidak ada yang menjual gabah. Gabah harus digiling terlebih dahulu untuk menjadi beras.
“Tidak ada yang beli ganah. Harus diselip dan berasnya baru bisa dijual. Tapi, kalau sekarang harganya sangat murah,” tutup dia. (ANS)