Faktanews.id - Pandemi Covid-19 masih mendera Indonesia, namun mencetak prestasi harus jalan terus. Mungkin ungkapan inilah yang pas untuk menggambarkan prestasi mahasiswa Universitas Jember.
Kali ini ada sepuluh proposal yang diajukan oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di Kampus Tegalboto yang berhasil mendapatkan bantuan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditbelmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) KemendikbudRistek.
Sembilan proposal menerima bantuan dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dan satu proposal menerima bantuan dari Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D).
Keberhasilan meloloskan sembilan proposal di PHP2D menempatkan Universitas Jember di posisi ketujuh dalam kelompok 10 besar perguruan tinggi Indonesia penerima bantuan PHP2D Dikti tahun ini.
Menurut Wakil Rektor I Universitas Jember, Prof. Slamin, kedua program yang diluncurkan oleh Ditbelmawa Ditjen Dikti tersebut bertujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sesuai dengan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, sekaligus implementasinya di tengah kehidupan masyarakat desa.
Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dan Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
“Menurut data ada 1.755 proposal yang diterima Ditbelmawa Dikti dari seluruh PTN dan PTS di Indonesia, kemudian diseleksi hingga menjadi 563 proposal yang didanai. Alhamdulillah, berkat kerja keras mahasiswa dan para dosen pembimbing, ada sepuluh proposal yang diajukan Ormawa kita yang diterima, sembilan mendapatkan pendanaan dari PHP2D dan satu proposal didanai dari P3D,” ungkap Prof. Slamin saat ditemui di Kampus Tegalboto (8/7).
Guru besar Teori Graph ini lantas menjelaskan, setiap kelompok penerima bantuan dana terdiri dari 10 hingga 15 anggota dan diwajibkan melaksanakan program kerjanya di tahun 2021 ini. Setiap kelompok mendapatkan pendanaan maksimal 40 juta rupiah, kecuali untuk penerima dana dari P3D mendapatkan dana maksimal 50 juta rupiah.
Selain berkesempatan mengaplikasikan ilmu di tengah masyarakat desa, kiprah para mahasiswa Universitas Jember yang turut serta dalam PHP2D dan P3D dapat dikonversikan ke program Kuliah Kerja Nyata atau mata kuliah yang terkait.
“Terkait pelaksanaan program, sedang kita bicarakan teknis terbaiknya mengingat masih dalam pandemi Covid-19,” jelas Prof. Slamin.
Salah satu penerima bantuan PHP2D adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pelita Universitas Jember. Ormawa yang bergelut dibidang penalaran dan penelitian ini mengajukan proposal berjudul “Peningkatan Kapabilitas Masyarakat Melalui Pengolahan Limbah Mawar Menjadi Batik Ecoprint di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi, Jember”.
Dihubungi secara terpisah Ketua UKM Pelita, Andika Prastika, menjelaskan kegiatan yang digagas oleh UKM Pelita bermula dari fakta dimana ada limbah bunga mawar yang belum dimanfaatkan oleh warga Desa Karanpring yang dikenal sebagai desa penghasil bunga mawar di Jember.
“Dari observasi awal kami, ada lahan seluas 26.800 meter persegi yang ditanami tanaman mawar di Desa Karangpring. Setiap kali masa panen selalu ada limbah berupa protolan bunga mawar atau bunga mawar yang tidak layak dijual, tentu sayang jika terbuang begitu saja. Akhirnya dari hasil diksusi di internal, kami memutuskan untuk mengajukan ide kegiatan pembuatan batik ecoprint untuk warga Desa Karangpring dan alhamdulillah disetujui,” tutur Andika yang mengkoordinir sembilan anggota yang berasal dari berbagai fakultas, diantaranya dari FISIP, FKIP, Fakultas Hukum, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik Fakultas Pertanian hingga Fakultas Ilmu Komputer.
Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik ini lantas memaparkan rencananya. “Jadi limbah mawar yang akan digunakan untuk batik ecoprint adalah yang sudah tidak memiliki nilai jual. Kami olah dengan teknik ecoprint, yakni suatu proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Caranya dengan menempelkan tanaman yang memiliki pigmen warna kepada kain yang kemudian direbus di dalam kuali besar. Tanaman yang digunakan pun merupakan tanaman yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas, karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam mengekstraksi pigmen warna,” papar Andika yang rutin berkoordinasi dengan perangkat dan warga Desa Karangpring untuk teknis pelaksanaan kegiatan.
Berikut nama Ormawa di Universitas Jember peraih bantuan dari Ditbelmawa Ditjen Dikti KemendikbudRistek: Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D)
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
2. Himpunan Mahasiswa Penyuluh Pertanian (HMPP) Fakultas Pertanian
3. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan IPA FKIP
4. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. UKM Pramuka Universitas Jember
6. Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKK) Fakultas Teknik
7. Gelora Mahasiswa Pecinta Alam (GEMAPITA) FKIP
8. UKM PELITA Universitas Jember
9. Himpunan Mahasiswa Program Studi Peternakan (HIMAPROSTER) Fakultas Pertanian
Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D)
1. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Lumba-lumba Pendidikan Biologi FKIP