-->
    |

Jawab Tantangan Zaman, Zudan Dorong Korpri Sebagai Organisasi Tangguh, Peduli dan Inovatif

Faktanews.id -  Usia KORPRI sudah memasuki setengah abad pada 2021 ini. Dengan anggota sebanyak 4,2 juta, Korpri tidak boleh menganggap mudah tantangan zaman di era disrupsi saat ini. Sebaliknya, organisasi ASN ini harus mempu berinovasi dan beradaptasi untuk menjawab segala tantangan di masa depan. Juga Korpri harus mendapat legitimasi, kepercayaan, peduli, dan berkontribusi kepada masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Korpri Prof. Zudan Arif Fakrulloh saat menjadi pembicara webinar bertajuk "Tantangan Korpri Di Masa Depan", Selasa (27/7/2021). Webinar ini dikuiti kurang lebih 700 peserta. 

"Bagaimana masa depan Korpri itu bisa kita desain dengan kita bisa menjawab tantangan-tantangan saat itu. Karena apapun setiap organisasi harus mendapatkan legitimasi public, harus berkontribusi kepada public dan harus memberikan manfaat kepada public. Oleh karena itu masa depan kita, organisasi kita akan sangat tergantung bagaimana kita menjawab tantangan-tantangan yang ada," ujar Zudan. 

Zudan menyampaikan ada tiga karakter utama dari ASN yang tidak pernah lekang oleh waktu jika dilihat dari aspek kesejarahan ketika Korpri sudah bertransformasi, yaitu peduli, berkotribusi dan berinovasi. Karakter itu diumpakan Zudan sebagai "tidak lapoh oleh panas dan tidak hancur pula oleh hujan". 

"Maka saya disetiap organisasi selalu mengajak organisasi itu menjadi organisasi yang peduli. Nah khusus di Korpri membangun Korpri peduli, membangun Korpri masa depan itu harus dengan tiga karakter dasar, yang selama ini sudah ada. Tinggal kita tingkatkan, yaitu karakter dasar yang selalu berkontribusi, karakter dasar untuk selalu berbagi, dan karakter dasar untuk berinovasi," tandasnya. 

"Dengan karakter dasar ini insya Allah masa depan organisasi kita itu akan bisa kita rancang dengan baik karena dengan karakter dasar ini kita akan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat, akan bsia memberikan legitimasi kepada publik, apa Korpri dengan segala sesuatunya," tukas Zudan. 

Menurut Zudan, Korpri harus terus bergerak meneguhkan diri sebagai oranisasi profesional dan netral dalam politik praktis, kendati hal tersebut belum tewujud sepenuhnya. Zudan mengakui memang ada anggota Korpri yang bermain politik praktis ketika ada hajatan pesta demokrasi seperti Pilkada, Pileg, Pilpres. ASN yang terlibat dalam politik praktis tersebut kerap mendapatkan tekanan dari atasannya. 

"Jadi semangat kita ingin netral belum terwujud dengan penuh karena tekanan dari kepala daerah yang maju di dalam Pilkada," tutur Zudan 

Namun, lanjut Zudan, ASN, terutama eslon II tidak perlu lagi khawtir ketika mendapatkan tekanan, terutama dalam hal politik praktis, dari kepala daerah. Menurutnya, saat ini sudah ada perlindungan hukum karir bagi ASN. Untuk itu, ASN harus tetap profesinal. 

"Maka kita masih mendesain, mendorong agar kita sisem karir ASN itu dibuat nasional, minimal yang eslon II. Jadi para kepala Dinas, para direktur, Asisten Deputi, Sekda Kabupaten  itu menjadi aset nasional yang bisa ditempatkan dan dipindahkan kemanapun diangkat oleh pemerintah pusat. Sehingga ketika ada kegiatan demokratisasi ditingkat lokal tidak terpengaruh jika ada Pilkada Gubernur, Bupati dan Wali kota. Tetap profesioal dan tidak ditarik-tarik ke dalam pilihan politik," tegas Zudan. 

Lebih lanjut, Zudan juga meminta Korpri harus bisa menjawab tantangan perkembangan teknologi dan komuniasi di era disrupsi saat ini. Apalagi, Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Tantangan di masa pandemi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja Korpri sebagai bagian organisasi pemerintah. 

"Kalau kita organisasinya ingin bisa bertahan sampai di masa depan, sekarang inilah etape keempat Korpri setelah kita selamat di Orde Baru, bisa tetap bertahan di era Orde Baru, di reformasi. Korpri tetap utuh, dan sekarang di etape keempat inilah Korpri dalam era disruspi baik karena pandemi, perkembangan IT, ataupun perkembangan komunikasi yang demikian dahsyat ini menyebabkan tata kelola pemerintahan harus kita ubah,"

Tata kelola Korpri, menurut Zudan, harus terus diperbaiki karena Korpri tengah berada di dalam era digitalisasi. Korpri tidak boleh mati. Organisasi para ASN ini harus terus berkibar baik ditingkat nasional, provonsi maupun Kabupaten/Kota

"Oleh karena itu, rekan-rekan pengurus ditingkat nasional, Kementerian dan Lembaga, Provinsi, Kabupaten dan Kota haruus menjadi pengurus yag aktif, bergerak pro aktif, bergerak masksimal, menggerakan mesin organisasi ini. Inilah mesin organisasi yang setiap anggotanya berada di seluruh kabupaten/kota, 4,2 juta ASN. Ini organsiasi yang besar sekali," katanya.

Menurut Zudan, Korpri juga harus menjadi organisasi perekat NKRI, bisa menjaga persatuan dan kesatuan, sekaligus integrasi bangsa karena hal itu dircantum dalam UU ASN. Integrasi tersebut harus dimanai bagaimana negeri ini tetap utuh. Korpri juga dituntut membangun narasi positif terkait pandemi Covid-19 ini. Jangan sampai ASN membangun dan menyebarkan narasif negatif ketika pemerintah sedang berjibaku melawan pandemi Covid-19 ini

"Oleh karena itu mari tebarkan aurah yang positif bahwa negeri kita mampu menangani covid 19, mampu menumbuhkan kembali ekonomi dan inilah peran besar para ASN yang memegang kendali anggaran APBN dan APBD. Teman-teman semua dipundak kalian, dipundak kita semua bagaimana masa depan  bangsa kita. Oleh karena itu organisasi Korpri hrus didorong sebagai organisasi yang siap menjadi motor penggerak pembangunan," demikian Zudan menegaskan. (MMA)

Komentar Anda

Berita Terkini