Faktanews.id - Untuk mempercepat pemulihan destinasi wisata di Indonesia khususnya Bali, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata menggandeng Grab Indonesia dan Good Doctor Technology Indonesia menggelar vaksinasi massal COVID-19 bagi 5000 pelaku pariwisata, mitra transportasi online maupun angkutan umum selama satu minggu ke depan.
Kolaborasi ini merupakan bentuk _public private partnership_ yang mana sektor swasta turut membantu pemerintah melaksanakan program vaksinasi nasional COVID-19. Melalui kemitraan ini diharapkan semakin memperluas cakupan vaksinasi, sehingga kekebalan kelompok _(herd immunity)_ bisa segera tercapai.
Grab dan Good Doctor mendirikan pusat vaksinasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang meninjau secara langsung vaksinasi COVID-19 mengungkapkan bahwa kegiatan ini terjalin berkat kolaborasi dari berbagai pihak diantaranya Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Daerah Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Grab, Good Doctor, dan pihak-pihak terkait lainnya. Sebab, Kemenkes tak bisa bekerja sendiri, tentu saja membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak termasuk swasta.
“Ini tidak mungkin bisa saya atau Kementerian Kesehatan lakukan sendiri, tetapi harus bersama teman-teman semua. Untuk itu, dalam pelaksanannya harus melibatkan seluruh komponen bangsa agar cakupan vaksinasi bisa dipercepat dan diperluas,” kata Menkes.
Atas terjalinnya kerja sama ini, pihaknya mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat. Ke depan, diharapkan kemitraan ini akan terus terjalin.
“Terima kasih kepada Grab dan Good Doctor yang sudah menjadi mitra pertama dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, saya berharap kemitraan-kemitraan seperti ini semakin terbangun, karena dengan melibatkan seluruh komponen bangsa maka semakin banyak yang terlindungi,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang turut menyaksikan secara virtual mengungkapkan pentingnya vaksinasi untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata khususnya Bali. Sebab, dengan interaksi dan mobilitas yang tinggi para pelaku pariwisata sangatlah rentan terinfeksi COVID-19. Vaksinasi menjadi harapan besar untuk mewujudkan kawasan wisata yang aman dan sehat.
“Vaksin COVID-19 merupakan bagian paling penting dalam pemulihan industri pariwisata Indonesia. Ketersediaan vaksin terus menjadi sumber harapan bagi masyarakat agar dapat kembali ke situasi normal dan mendorong kepercayaan bahwa mereka dapat berwisata dengan aman. Kami sangat senang dengan komitmen berkelanjutan serta dukungan dari Grab bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sejak awal masa pandemi,” jelas Menparekraf.
Bangkitnya sektor pariwisata juga menjadi harapan besar Gubernur Bali, I Wayan Koster. Agar kekebalan kelompok bisa segera tercapai, dia mengimbau seluruh masyarakat termasuk pelaku sektor pariwisata berpartisipasi dalam setiap tahapan vaksinasi COVID-19.
“Ketika sektor pariwisata kembali bergeliat, ekonomi Indonesia pun niscaya dapat kembali pulih dan sumber mata pencaharian rakyat pun dapat dipertahankan. Untuk masyarakat, kami imbau agar tidak perlu takut untuk divaksin karena efektif menekan penyebaran virus. Mari bersama-sama kita dukung program vaksinasi nasional demi percepatan pemulihan ekonomi nasional,'' ujar Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia mengatakan pada kegiatan vaksinasi COVID-19 kali ini, dilakukan dengan menggabungkan dua metode yakni “walk-in” dan “drive-thru”, yang mana metode ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kedua metode tersebut agar bisa menyasar seluruh elemen masyarakat.
“Kami melakukan dua metode itu karena kami ingin mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat, ini sesuai dengan prinsip kami yang inklusif,” kata Neneng.
Selain itu, adanya layanan ini semakin mempermudah sasaran karena tidak perlu keluar dari mobil. Pada tahap registrasi, peserta hanya menyerahkan KTP untuk diverifikasi serta mengisi lembar skrining.
Selanjutnya, kendaraan diarahkan menuju zona skrining kesehatan. Sasaran dilakukan pemeriksaan dasar seperti cek suhu, tekanan darah serta diberikan beberapa tambahan pertanyaan.
Jika dinilai layak, sasaran menuju ke area penyuntikan vaksin COVID-19. Setelah disuntik, sasaran selanjutnya menuju area observasi. Di lokasi ini telah disiagakan petugas kesehatan dan mini ICU. Apabila muncul gejala maupun reaksi tertentu, sasaran bisa memberikan peringatan dengan membunyikan klakson.
Setelah observasi dan tidak muncul gejala tertentu, selanjutnya sasaran bergerak ke area pengambilan sertifikat dan selanjutnya menunggu penyuntikan tahap kedua, 14 hari mendatang.
Penyelenggara memastikan seluruh proses vaksinasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan fasilitas cuci tangan maupun _hand sanitizer_ di lokasi vaksinasi. Untuk mencegah terjadinya penumpukan, peserta vaksinasi harus datang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan di undangan.
Sejauh pelaksanaan vaksinasi, dilaporkan tidak ada efek samping serius yang ditimbulkan. Para peserta vaksinasi mengaku tidak mengalami gejala maupun reaksi tertentu.
Sejumlah pelaku pariwisata dan mitra pengemudi online mengaku sangat antusias mendapatkan vaksin COVID-19. Komang Sutrisno, seorang mitra pengemudi online mengungkapkan dengan mobilitas dan interaksi yang tinggi, mereka membutuhkan vaksin untuk memproteksi diri dan orang sekitar dari potensi penularan COVID-19.
“Dengan adanya vaksin ini saya sangat senang dan bangga, karena pemerintah lebih serius meningkatkan kesehatan masyarakat terutama kita pelaku pariwisata membutuhkan vaksin tersebut,” kata Komang. (RTH)