-->
    |

Banjir Kalsel Genangi Delapan Desa, Sebanyak 483 KK Terdampak

Faktanews.id - Banjir mengenani delapan desa di dua kecamatan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Senin (1/2), pukul 08.30 waktu setempat atau Wita. Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang disertai kiriman air dari Kecamatan Tebing Tinggi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menginformasikan delapan desa di dua kecamatan terdampak meliputi Desa Tundakan Hulu, Ambakiang, Putat Basiun, Awayan, Badalungga dan Badalungga Hilir di Kecamatan Awayan. 

"Sedangkan di Kecamatan Batumandi, desa terdampak antara lain Desa Tariwin dan Lok Batu. Jumlah populasi terdampak di wilayah tersebut mencapai 483 KK atau 1.843 jiwa," ujar Raditya dikutip dari laman resmi BNPB.

Menurutnya, BPBD setempat melaporkan bahwa banjir berdampak pada 452 unit rumah, 2 pustu, 2 tempat ibadah, 1 unit kantor dan 1 pasar. Selain itu, sekitar 15 hektar sawah tergenang banjir. Saat kejadian, tinggi muka air mencapai 150 cm. 

"Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," jelas Raditya

Pantauan pada malam air, Raditya menambahkan genangan sudah mulai menurun. Menyikapi bencana yang terjadi pagi tadi, BPBD segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. 

"Akhir bulan lalu, lebih dari 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan terdampak banjir, salah satunya Kabupaten Balangan. Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Batangan dan Sungai Pitap meluap. Saat itu enam kecamatan di kabupaten ini terdampak banjir yang meluas," katanya. 

Kabupaten ini, lanjut dia, termasuk salah satu kabupaten dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK sebanyak 8 kecamatan berada pada potensi tersebut dengan luas 18.024 hektar.  

"Secara umum, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga dua hari mendatang," tukasnya.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Identifikasi bahaya, kerentanan dan kapasitas di sekitar dan keluarga Anda sehingga risiko dapat diminimalkan atau bahkan dihindari," demikian Raditya. (ANS)

Komentar Anda

Berita Terkini