Faktanews.id - Indonesia mencatat momentum bersejarah. Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri untuk pertama kalinya menggelar rilis bersama Data Sensus Penduduk 2020 (SP2020) dan Data Administrasi Kependudukan 2020 di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
"Saya turut berbahagia sekaligus bangga. Sebab, inilah momentum bersejarah bagi Indonesia, untuk pertama kalinya data kependudukan kita digunakan sebagai basis data SP2020. Hasilnya pun menjadi tonggak awal untuk mewujudkan program Satu Data Nasional menuju Indonesia Maju sebagaimana dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo," kata Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh di sela acara.
Turut hadir Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori mewakili Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Sekjen Hudori bersama Kepala BPS Suhariyanto berkenan melakukan kick off dengan melengkapi kepingan puzzle di monitor di atas panggung kehormatan.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan komitmennya yang tinggi untuk terus bekerja sama dengan Kemendagri untuk bersama-sama saling mendukung membenahi data kependudukan Indonesia.
"Hasil SP2020 tentu belum sempurna, tapi BPS dan Kemendagri telah menanam komitmen bahwa ke depan kita akan terus bekerja sama untuk membenahi data kependudukan Indonesia," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Berdasarkan hasil SP2020 yang berakhir September 2020 terdapat 270.203.917 jiwa penduduk Indonesia. Hasil SP2020 ini saling melengkapi dengan rilis data kependudukan Kemendagri pada posisi Desember 2020 yang berjumlah 271.349.889 jiwa.
"Ada kenaikan karena ada laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,14% dari bulan September dan bulan Desember,"ujar Suhariyanto
"SP2020 adalah sensus ke-7 BPS yang mencatat Indonesia menuju satu data kependudukan untuk Indonesia maju. Sensus kali ini terintegrasi dengan data kependudukan dan mendapat dukungan penuh dari Bapak Mendagri dan juga Bapak Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional," tambah Kecuk, panggilan akrab Suhariyanto.
Menurut Suhariyanto terdapat laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen dibandingkan sensus penduduk satu dasa warsa sebelumnya. (MMA)