-->
    |

Belajar dari Kasus Bansos, Ketua BEM UI Minta Pendistribusian Vaksin Covid-19 Dikawal Ketat

 

Faktanews.id - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terpilih, Leon Alvinda Putra meminta pendistribusian vaksin Covid-19 menjadi perhatian dan mendapat pengawalan ketat dari semua lapisan masyarakat.

”Ini juga terkait pengawasan anggaran. Jadi kami berharap ya kita tahu apa yang terjadi di bansos kemarin, itu aib buat negara kita di tengah pandemi masih ada oknum memanfaatkan kepentingan pribadi,” ujar Leon saat dihubungi Selasa (12/1/2021).

Menurutnya, jangan sampai proses pendistribusian vaksi Covid-19 menjadi bancakan pihak-pihak tertentu. Kasus korupsi Bansos yang menjerat Menteri Sosial Jualiri Batubara, harus menjadi pelajaran berharga.

”Nah vaksinasi distribusinya tentu akan membutuhkan anggaran besar. Ini kami berharap realisasinya bisa diawasi dan tidak terjadi lagi korupsi seperti kasus bansos kemarin. Itu yang paling penting,” katanya.

Lebih lanjut, Leon yang juga aktifis HMI ini mendorong pemerintah tidak menjadikan vaksinasi sebagai salah satu cara menahan laju penyebaran pandemi Covid-19. Menurutnya, vaksinasi sama pentingnya dengan penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

”Kami berharap vaksinisasi ini dapat menjadi game changer dalam artian dapat menjadi salah satu titik balik penanganan masalah covid di Indonesia. vaksin ini jangan sampai dianggap sebagai satu-satunya solusi. Proses vaksinasi ini kan panjang, kalau dari rencana Kemenkes sampai Maret 2022. Jadi harpannya nanti 3M dan 3T juga terus ditingkatkan. Jadi dari segi masyarakatnya 3M dan dari segi pemerintahnya 3T terus ditingkatkan,” lanjut Leon.

Tak sampai di situ, Leon juga meminta masyarakat tidak terpengaruh berita-berita hoaks terkait vaksinasi Covid-19. Masyarakat harus bisa menyaring informasi valid dan akurat ketika menerima sebuah informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.

”Ini penting juga untuk masyarakat jangan termakan hoaks-hoaks yang beredar. Itu jga menjadi perhatian karena banyak hoaks yang beredar dan mayarakat harapannya bisa mencari informasi yang lebih valid. Dan juga dari pemerintahnya juga harus bisa menyediakan informasi tersebut,” katanya. (MMA)

Komentar Anda

Berita Terkini