-->
    |

Rahayu Saraswati Dinilai Diserang Hoaks Jelang Pilwakot Tangsel

Faktanews.id - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati dianggap diserang berita hoaks atau bohong menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember. Serangan berita hoaks yang dimaksud ini terkait tuduhan perusahaan Saraswati yang dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

"Kasus ini ternyata sengaja dimainkan oleh kubu yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan freaming di medsos seakan-akan ada keterlibatan dari Rahayu Saraswati dalam ekspor lobster ini. Padahal merujuk informasi yang kami dapatkan bahwa perusahaannya itu belum pernah melakukan ekspor benur sama sekali. Maka tuduhan itu untuk menggiring opini sesat soal ekspor lobster tidak terbukti," ujar Ujar koordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi, Selasa (1/12/2020).

Azmi menilai pihak yang mengaitkan penangkapan Edhy Prabowo dengan Rahayu untuk menjatuhkan populatitas dan elektabilitas Rahayu. Menurut Azmi, ada upaya pembunuhan karakter dengan menuduh tanpa bukti dan opini sesat kepada Rahayu Saraswati,  

"Jangan karena faktor like and dislike lantas melancarkan misi dengan fitnah dan giring opini yang ngawur." Soal lobster, yang jelas itu fitnah yang keji," tandasnya.

Azmi melihat adanya rekayasa di medsos dengan sengaja membangun narasi kasus yang mengaitkan kasus ekspor benih lobster. Narasi tersebut dianggap tendensius. "Kelihatan sekali kubu lawan panik sehingga harus membangun image negatif kepada seseorang bakal calon wakil walikota Tangsel," tukasnya.

Azmi mengecam pihak-pihak yang menyebarkan berita hoaks, berita bohong dan sesat. Tidak elok jika kasus yang menjerat Edhy Prabowo itu dikaitkan dengan orang yang tidak telibat karena hal itu tidak etis di alam demokrasi. 

"Kami meminta kepada para kandidat calon walikota yang ikut berkompetisi dalam Pilkada Kota Tangsel tidak menggunakan cara-cara kotor dalam membangun opini, dengan serangan yang keji. Selain itu stop menunggangi kawan-kawan mahasiswa, untuk di peralat dalam mendorong isu tersebut," tandasnya.

Azmi juga meminta masyarakat Kota Tangsel tidak terprovokasi dengan berita bohong yang mengaitkan Sarawasti dengan kasus ekspor benih Lobster. Segala berita hoaks harus dilawan secara bersama-sama. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat di kota Tangsel untuk dapat melawan segala upaya penyebaran berita hoaxs  untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap calon wakil walikota Tangsel. Mari kita lawan segala bentuk pemberitaan bohong dan, hoaxs," katanya. 

Sebelumnya Rahayu Saraswati memastikan bahwa perusahaannya, PT Bima Sakti Mutiara, yang mendapatkan izin ekspor benur belum melakukan kegiatan ekspor hingga saat ini. Selain itu, Saraswati juga mengaku sudah tidak aktif sebagai Direktur Utama di perusahannya.

"Saya bisa pastikan sampai saat ini perusahaan tersebut belum melakukan ekspor benur sama sekali. Justru yang baru kami lakukan beberapa minggu lalu adalah pelepasliaran atau re-stocking lobster ke alam," kata Sara dalam keterangan pers, Sabtu (28/11/2020).




Komentar Anda

Berita Terkini