-->
    |

Kebingungan Dalam Mengurus Negara

Faktanews.id - Presiden menunjuk Menkopolhukam sebagai Ketua Kompolnas, Wakilnya adalah Menteri Dalam Negeri. Presiden menunjuk Menteri Pertahanan Keamanan guna mengurusi ketahanan pangan nasional. KASAD di tunjuk sebagai Ketua penanggulangan Covid19, dipimpin Menteri BUMN, yang juga sebagai Ketua Harian dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid19 dan percepatan pemulihan ekonomi Nasional.

Hal-hal tersebut menimbulkan keanehan-keanehan, dan berbagai  pertanyaan, yang tersimpulkan jawabannya bahwa telah terjadi *kebingungan* dalam mengurus negara.

Bukan hanya itu, publik juga sudah sangat sering membaca bagaimana Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, mengurusi soal ketenagakerjaan, mengurusi soal pertamina, mengurusi soal mobil listrik, mengurusi soal perhubungan, mengurusi soal infrastruktur, mengurusi soal Dokter asing dan lain-lain. Menko ini memberi tahu publik bahwa sedang terjadi kebingungan dalam mengurus negara.

Kebingungan dalam mengurus negara itu dapat kita susun panjang, jika elaborasinya kita mulai dari pertanyaan apa tujuan bernegara sebagaiman yang termaktub pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Siapapun yang memahami kosntruksi atas konsepsi ketatanegaraan berdasarkan tata kelola pemerintahan akan berkata "telah terjadi kebingungan" dalam mengurus negara.

DPR nampaknya jauh lebih bingung lagi, setelah sejumlah kebijakan Presiden memaksa mereka "diam" dan cukup memegang selangkangannya saja, jika terkait dengan urusan Perppu Keuangan masa Pandemi, serta berbagai pasal-pasal yang terdapat dalam Omnibuslaw yang tidak memiliki keberpihakan kepada kepentingan publik lapisan bawah (wong cilik).

Kebingungan dalam mengurus negara ini, nampaknya masih terus dan akan terus merambah hal-hal lain selama maka Jokowi jadi Presiden.

Kebingungan dalam mengurus negara, bisa jadi bagian dari proses self destruksi yang akan di alami negara. Negara sedang bergerak dalam kegelapan malam, tanpa kompas penuntun. Konstitusi sebagai kompas telah tertutupi oleh kabut tebal, dari kelamnya hati para penyelenggara negara.

Kebingungan mengurus negara ini jadi panjang jika dinarasikan. Demikian halnya dengan solusi yang seharusnya dilakukan.

Kami singkat saja dalam puisi sebagai berikut;

"Tanpa cahaya rembulan, malam lebih gelap dari biasanya;

tarian iblis disekitar singgasananya, satu-satunya hiburan jelang tidurnya.

Wahai Adam, bangunlah...hentikan tidurmu, basuh mukamu dengan air suci;

Berdirilah dalam sholatmu, rukuklah bersama orang-orang yang ruku;

Dalam kesendirianmu, temuilah pemelihara semesta alam. Nyalakan lampu dalam dirimu, terangilah kegelapan malam dengan cahaya-Nya.

Usai sudah kau pelihara iblis iblis itu;
lempar dia,
usir dia dari sekitar singgasanamu.

Bangunlah, wahai Adam...raihlah kalimat Tuhanmu, terangilah singgasanamu dengan cahaya-Nya.

Oleh: Hasanuddin

Penulis tinggal di Depok, Jawa Barat

Komentar Anda

Berita Terkini