-->
    |

Deklarasi Superheroes

Faktanews.id - Koalisi Menyelamatkan Indonesia disingkat KAMI. Asyik ada superheroes. We are saved now.

Sebagian aktornya klaim diri sebagai oposisi. Istana sebut "oposisi swasta". Toni Rosyid menyatakan pemerintah dicurigai support UU pro perampok & koruptor.

Ruhut Sitompul termehek-mehek. Orang-orangnya mereka lagi mereka lagi. Deklarasi ni yee. "Koalisi Kok Wajahnya Penipu Semua," kata online celebrity Denny Siregar.

Tahun 2020 adalah "Annus horribilis" bagi pemerintahan Jokowi. Covid-19 memukul dunia. Ekonomi jatuh.

Ada klik Profesional figures of hate dan blood boiler. Tradisi ritual Agustusan. Tensi dibikin panas jelang 17-08-2020. Retorika 77 tahun merdeka, rakyat masih dijajah. Kartu rasis akan dimainkan. Tionghoa lagi targetnya.

September ada issue PKI. Kartu ras plus hantu komunisme diharapkan membangkitkan amarah rakyat. Target Oktober rezim tumbang.

Moduz klisse gerakan makar; pemerintah itu maling. Jadi inget slogan Bolshevik; “Pemerintah adalah sekumpulan Swindlers and thieves”.

Entah format apa yang diambil Gerakan KAMI. Seolah sedang menawarkan diri kepada "Partai Oposisi" di parlement. Sehingga moduz "non-systemic opposition” bisa dilakukan.

"Non-systemic opposition" adalah kombinasi "a riot in the street and fight in Parliament".

"Street protest" pernah menjadi culture politics di Indonesia. Lenyap setelah PDIP berkuasa. Oposisi tanpa daya setelah Specialists opposition think-tanks dari Gerindra join Istana Merdeka friendly bodies.

Kelompok haters sisa-sisa ngga nyerah. Kredo "economic crises promote political unrest" diharapkan terjadi. Kalkulasinya; resesi ekonomi mulai menyerang. Maka "popular frustration" bisa dikultivasi.

Mobiliasi massa kuncinya. Butuh retorika populist. Oposisi selalu terobsesi dengan fantasi dan buih-buih ludah; the magic of oratory. Ga heran bila Rocky Gerung & Rafly Harun dapet job.

Sayangnya fosil-fosil oposisi hanya representasi kepentingan satu kelompok. Sebentar lagi Lieus Sungkharisma atau "boneka cina" lain akan dipasang. Supaya ada kesan moderat dan pelangi. Demi menghindari kesan radikal dan not to “scare off the regular Joe.”

Ellen Marie Lust-Okar dalam disertasi "Divide they fall" menyatakan "...opposition elites' demands depend not only on the level of mass discontent but also upon the political environment within which these elites act."

Selain Pa Din Syamsudin, ngga satu pun dari Deklarator KAMI yang punya basis massa yang jelas. Ada yang numpang tenar. Arena nyari panggung.

Publik tau resesi global goyang ekonomi. Ngga ada negara yang tak terpengaruh. Mass discontent tidak cukup. President Trump ngga tumbang. Malah turunkan badai represi "Federal Stromtroopers" (militer tanpa insignia) meredam anarchy Street politics.

Pemerintah bisa lakukan kontra aksi; Rangkul figur paling berpengaruh. Buka kartu bejat tokoh medium. Gebuk satu yang paling banyak omong. Lakukan dengan sistematik dan terukur. Rebut public trust.

It’s time for those superheroes to grow up, and return from the streets to systemic politics.

Oleh: Zeng Wei Jian

Komentar Anda

Berita Terkini