"Banyaknya kasus penyelundupan yang terjadi di Indonesia menjadi sorotan kami, terlebih posisi Dirjen Bea dan Cukai. Kami melihat semenjak Dirjen Bea dan Cukai dipimpin oleh Heru Pambudi sepertinya tidak bekerja dengan maksimal karena banyak sekali terjadi penyelundupan, tak jarang saudara Heru Pambudi dipanggil oleh pihak yang berwajib dan petinggi Negara terkait dengan beberapa kasus penyelundupan barang dari luar Negeri," ujar perwakilan AMD Abraham dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/7/2020).
Menurut Abraham, pihaknya selama ini menyoroti kasus penyelundupan tekstil illegal yang dikirim dari China ke Jakarta dan barang impor ilegal tersebut berlangsung selama satu tahun belakangan jnj. Disebutkan Abraham, sebanyak 27 kontainer barang bukti tekstil illegal yang tertangkap dan ditahan di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Itu hanya sebagian dari ratusan kontainer yang lolos masuk ke Jakarta dalam satu tahun terakhir. Tekstil impor tersebut illegal karena lolos masuk ke Indonesia tanpa membayar Bea Cukai masuk safeguard," katanya.
Abraham mengatakan, petugas Bea dan Cukai tidak melakukan penindakan sampai tuntas terkait kasus penyeludupan barang impor ilegal tekstil tersebut.
"Oleh sebab itu kami menilai Dirjen Bea dan Cukai harus diganti, untuk memenuhi regenerasi kepemimpinan jabatan strategis. kami mencium aroma tidak sedap dilingkungan Kementerian Keuangan sebab Kemenkeu seolah sangat mempertahankan Heru Pambudi sebagai Dirjen Bea dan Cukai," tandasnya.
Lebih lanjut, Abraham mengatakan pernah ada anggota komisi III meminta Jaksa Agung untuk menjerat seluruh pejabat Bea dan Cukai yang terlibat dalam kasus korupsi penyelundupan impor tekstil. Disebutkan juga, Menkopolhukam Mahfud MD pernah memanggil Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi terkait penyelundupan Harley Davidsion dan sepeda Brompton yang dilakukan oleh mantan Dirut garuda.
"Berdasarkan analisa diatas kami meminta Presiden RI melalui Kementerian Keuangan RI untuk segera mencopot dan mengganti Dirjen Bea Cukai, sebab banyak sekali kegagalan yang terjadi semenjak kepemimpinan Heru Pambudi," tukas Abraham. (FKT)
