-->
    |

Diskusi PGK, Ketua KADIN Bicara Pemulihan Ekonomi Melalui Sektor UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19

(Ketua KADIN Rosan Roeslani)
Faktanews.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani berbicara tentang penyaluran progam pemerintah dalam pemulihan perekonomian nasional di tengah pandemi wabah virus corona atau covid-19.

Hal tersebut disampaikan Rosan saat menjadi pembicara Webinar yang diinisiasi Dewan pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPP PGK), Minggu (28/6/2020) malam. Rosan dalam kesempatan itu menyampaikan program yang sedang digalakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional cukup baik dan layang diapresiasi.

"Kita mengapresiasi langka-langkah pemerintah itu. Tapi memang yang kita lihat di implementasi yang masih sangat kurang dan dirasakan," ujar Rosan.

Menurut Rosan, yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Padahal, UMKM bisa menjadi ujung tombak penataan ekonomi jika implementasi program pemerintah ini dijalankan secara benar.

"Memang kalau saya lihat dunia usaha ini memag makin panjang tekanannya terhadap dunia usaha semakin besar, terutama kepada teman-teman UMKM kita. Kalau tahun 98 UMKM adalah ujung tombak kita keluar daru tekanan (krisis) ini justru 2020 ini teman-teman UMKM malah yang justru terdampak paling besar," tandasnya.

Disebutkan Rosan, memang masih ada beberapa bidang usah yang tetap berjalan dengan baik dalam situasi Covid-19 ini. Rosan mencotohkan industri telekomunkasi, industri logistik, dan BTS. Tapi, banyak juga pelaku UMKM yang sangat terdampak dari Covid-19 ini. Hal itu dapat dilihat dari jumlah karyawan yang di PHK atau dirumahkan.
"Angka kami sudah menembus 6 jt orang. Misalnya data dari API ada 2,1 juta orang, Organda menyampaikan 1,4 juta orang, PHRI perhotelan menyampaikan 430 ribu orang.
Begitu juga usaha yang bergerak di bidang perhotelan," katanya.

Menurut Rosan, KADIN menerima laporan 2 ribu hotel yang sudah ditutup akibat Covid-19, khususnya industri perhotelan yang berada di Jawa Barat.

"Padahal kita tahu perhotelan banyak di Bali. Jadi mereka banyak yang tidak melaporkan walau mereka suda tutup.

"Asosiasi mobil, kendaraan motor menyampaikan target jual tadinya 1,1 kendaraan ternyata menjual 400 ribu saja sudah sangat baik karena di bulan April ini penurunannya sampai dengan 99 persen dari penjualan mereka. Kemudian industri juga mengalami penurunan 50 persen, dan kalau ritel menyampaikan Mall ini tutup sampai 96-97 persen pada saat PSBB walaupun sekarang sudah mulai dibuka lagi," tukasnya.

Untuk itu, Rosan berharap program pemerintah yang tengah dijalankan untuk pemulihan perekonomian harus dijalankan dengan baik.

"Sebab program stimulus UMKM saja yang kurang kebih 120 yang baru turun 0,6 persen. Untuk kesehatan baru turun 1,5 persen, intensif baru turun 6,8 persen. Korporasi baru turun 0 persen. Jadi belum ada yang turun sama sekali. Dan Pemda itu baru turun di 3 ,6 persen," katanya.

"Ini yang selalu kita suarakan kepada pemerintah, tolong progam yang sudah sangat baik ini impelemntasinya harus benar-benar dijlankan secara cepat karena tekanan peda perekonomian ini relatif dalam jangka waktu yang singkat tapi tekananya sangat besar," katanya.

Untuk diketahui, pembicara lain pada Webinar yang diinisiasi PGK ini adalah Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menaker Ida Fauziyah, pelaku bisnus Maruarar Sirait, Direktur Indef Tauhid Ahmad, Pengamat Ekonomi Andi Rahmat, Ketua KSPI dan pelaku bisnis Arsjad Rasjid.

Sementara yang menjadi Keynote Speaker adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Adapun yang memandu jalannya wabinar ini adalah Bursah Zarnubu. Peserta Webinar ini hampir menyampai 1000 peserta. (MMA)

Komentar Anda

Berita Terkini