-->
    |

Beni Pramula: Tak Perlu Khawatir Dan Pesimis, Pilkada 9 Desember Akan Sukses

(Beni Pramula)
Faktanews.id - Presiden Pemuda Asia-Afrika Beni Pramula meminta semua elemen masyarakat tidak perlu pesimis meskipun Pilkada Serentak 9 Desember 2020 berlangsung di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid-19. Menurut Beni, harus dibangun rasa optimisme bahwa hajatan pesta demokrasi lokal ini berlangsung aman, damai dan demokratis.

"Di masa New normal ini harus optimislah. Tak perlu khawatir, insya Allah Pilkada nanti akan berjalan sukses di tengah pandemi ini," ujar Beni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6/2020).

Menurut Beni, perlu dibangun rasa optimisme tentant kesuksesan Pilkada. Dan roda pemerintahan harus berjalan, mengingat banyak kepala daerah akan berakhir masa jabatannya.

“Kita jangan jadi generasi pesimislah. Regenerasi politik dan roda kepemimpinan harus tetap jalan. Pilkada serentak harus dilaksanakan pada tahun ini sebab regenerasi politik dan roda kepemimpinan harus berjalan, jika tidak maka akan terjadi kekosongan jabatan Kepala Daerah di ratusan daerah di Indonesia. Lantaran, pada awal tahun 2021, akan berakhir lebih dari 250 masa jabatan kepala daerah," katanya.

Menurut Beni, bukan solosu terbaik menunjuk pelaksana tugas (PLT) kepala daerah. Sebab, Plt tidak memiliki wewenang seperti kepala daerah definitif. Maka dari itu, mau tidak mau, Pilkada serentak yang akan diikuti 270 daerah, dengan, rincian 9 provinsi, 37 kota dan 224 Kabupaten ini harus tetap dilaksanakan.

“Bayangkan lebih dari 250 kepala daerah akan berakhir masa jabatannya pada awal 2021. Dalam kekosongan tersebut memang dapat ditunjuk penjabat (Pj) kepala daerah sebagai opsi, tapi hal itu bukanlah opsi yang terbaik. Sebab, wewenang Pj itu terbatas dibandingkan dengan wewenang kapala daerah definitif. Dalam keterbatasan wewenang tersebut akan berimbas pada kurang baiknya laju roda pemerintahan dalam menjalankan kebijakan dan pembangunan daerah, tukas Beni yang juga Ketum DPP IMM 2014-2016 ini.

Beni yakin penyelenggara Pilkada akan memperketat penerapan protokok kesehatan dimana masyarakat akan difasilitasi protokol kesehatan yang memadai, seperti hand sanitizer, sarung tangan dan masker. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu bimbang lagi. Begitu juga penyelenggara Pilkada yang akan dibekali alat pelindung diri (APD). Insya Allah Pilkada serentak ini akan berjalan lancar," tandasnya.

Lebih lanjut, Beni menuturkan bahwa belum ada jaminan kapan akan berakhirnya Pandemi Covid-19 ini. Semuanya masih unpredictable. Mnunda pilkada, kata dia, akan menumpuk permasalahan lebih banyak dikemudian hari.

“Hngga saat ini belum ada ilmuan bahkan lembaga kesehatan dunia atau WHO juga tidak dapat memastikan kapan pendemi akan berakhir, tidak bisa diprediksi, nah yang bisa kita lakukan adalah tetap melaksanakan pesta demokrasi dengan protocol Covid-19," tambahnya.

Beni juga meminta generasi muda dan milenial optimis serta ikut mensosialisasikan bahwa Pilkada. Mereka bisa mengedukasi masyarakat melalui sejumlah cara. Sosialisasi ini juga bertujuan agar masyarakat bisa mendapat iklim yang kondusif saat pesta rakyat di daerah-daerah agar kelak tidak terjadi lagi beberapa potensi masalah seperti isu suku, ras, agama (SARA) dalam kampaye dan berita hoaks (bohong) serta ujaran kebencian melaui media sosial.

“Mari kita dukung upaya Pemerintah, KPU RI, Bawaslu, DKPP, TNI dan POLRI serta stakeholder penyelenggara Pemilu di KPU Daerah di 270 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2020 agar berlangsung aman Covid19 dan demokratis. Dalam hal ini generasi muda dapat menjadi garda terdepan untuk mengkampayekan pilkada damai yang bermartabat untuk menciptakan iklim yang kondusif saat pesta rakyat di daerah-daerah yang melaksanakan pilkada agar kelak tidak terjadi lagi beberapa potensi masalah seperti isu suku, ras, agama (SARA) dalam kampaye dan berita hoaks (bohong) serta ujaran kebencian melaui media sosial," ungkapnya.

Beni juga meminta KPU tetap fokus melanjutkan tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada dengan mengadopsi protokol COVID-19 bidang keamanan kesehatan yang prima. Bersama Pemerintah, KPU telah mempersiapkan protokol kesehatan tersebut secara rinci dan berkualitas agar pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada Serentak 2020 yang tersisa dapat berlangsung diatas pengarusutamaan keselamatan kesehatan semua pihak yang terlibat seperti petugas, peserta dan pemilih.

Disebutkan Beni, Indonesia akan memasuki new normal life, era tatanan kehidupan baru yang produktif dan aman COVID-19. Pilkada serentak 2020 juga menjadi ajang tantangan untuk mampu melaksanakan Pilkada aman Covid-19 dan demokratis. Sebagaimana juga pengalaman negara-negara lain yang sukses melakukan Pemilu di tengah Covid-19. Beni optimis bahwa KPU dan semua stakeholders penyelenggara Pilkada termasuk masyarakat akan mampu menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 di atas protokol kesehatan yang dilaksanakan lewat kordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid 19. Penerapan protokol kesehatan Covid 19 di dalam penyelenggaran Pilkada merupakan pengalaman baru yang akan membawa perubahan-perubahan positif bagi kehidupan demokrasi di tanah air.

“Kita bisa melewati ekuilibrium yang baru dan lebih baik. Melalui pilkada serentak ditengah pandemi ini kita juga berharap dapat tercipta pemerataan kesejahteraan membawa perubahan ketatanan dunia baru yang lebih adil. Memulai tulisan ini saya mengajak kita semua untuk  tidak kehilangan harapan. Hal itu dikarenakan bahwa sesungguhnya kita boleh kehilangan harta, saudara, pangkat dan kedudukan tapi kita tidak boleh kehilangan harapan dan semangat persatuan. Harapan yang hidup akan membuat seseorang melihat hal indah dimasa depannya dengan begitu kita akan bertahan dan bangkit. Kita boleh saja kecewa atas kondisi saat ini, tapi jangan pernah biarkan kita kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Kehilangan harapan, sama saja mengubur kehidupan itu sendiri dengan cara paksa," tutup Beni. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini