-->
    |

The Production Of Stigma

Faktanews.id - Lima area New York dibuka. Jepang mengakhiri state emergency. Re-opening underway di 48 state. Angka fatalitass tembus 100 ribu orang di Amerika.

Partial re-opening di Belgium; Market, museum, zoo, tourisme mulai running. Italia dalam persiapan buka pantai for Summer vacation. Perancis & Denmark sudah mengoperasikan shopping centre.

Gubernur Anies Baswedan rilis leave & re-entry bans. Jakarta disegel. Praxis "Karantina Wilayah" tanpa obligasi & duty ngasi makan. Ga sesuai UU 6/2018 tentang Karantina Kesehatan.

Presiden Jokowi introduksi "New Normal". Militer & polisi diturunkan. Inspeksi mall di Bekasi.

Amien Rais ngga sepakat. "New normal sesungguhnya misleading, salah arah dan ada pengelabuan. Tambah utang terus itu new normal," katanya.

Wakil Ketua DPR-RI Ir. Sufmi Dasco Ahmad punya opini lain. Kontra Amien Rais. Diametris. "New normal adalah tatanan hidup baru yang normal, tetapi dengan Protocol Covid-19 ketat," kata Don Dasco.

Aktivasi fungsi TNI-Polri secara massive adalah part & parcel proses New-Normal. Memastikan disiplin Protocol Covid-19 tegak.

Haters merespon. Ngamuk-ngamuk. Apa pun yang dilakukan Pemerintah Pusat Casu Quo Presiden Jokowi mesti distigmatisasi salah. Mereka beropini; "New Normal" is a insane idea.

"Calling it lunacy makes it easier to explain away the things we don't understand," kata Penulis Megan Chance.

"New Normal" dituding agenda kapitalis. Tag-Komunis, Syiah, Antek China, Liberal & Kapitalistik di-engineering sebagai label Pemerintah Jokowi.

Haters males mikir. Hobinya caci-maki. Shortcut way of thinking. Suka main stereotyping. Ga usah cape gelar argumentasi case-by-case. Pokoknya New Normal agenda kapitalis. Titik. Tapi kok ya yang dibakar bendera komunis.

Grandfather of labeling theory, Frank Tannenbaum menyebut proses stigmatisasi sebagai 'dramatization of evil'. New-Normal adalah fase biasa. Tapi didramatisir seperti perilaku setan.

Haters ga bisa lihat korelasi antara kapitalis & buruh. Komposisi Gear Ekonomi; UMKM, toko kecil, warung nasi, sektor informal, jasa, kuli, makelar, petani, nelayan, cargo saling terkait. PSBB menguntungkan pabrik mie instant & sanitizer. Tapi memukul begitu banyak spektrum. Virus tetap aktif selama vaksin belum ada di market. Bisa jadi haters' side-job agen mie instant kecil-kecilan.

Di otak mereka, yang penting bisa pake "stigmatic label" dalam rangka "to justify their condemnation kepada Pemerintah Pusat.

Oleh: Zeng Wei Jian
Komentar Anda

Berita Terkini