-->
    |

Mendagri Tito Sampaikan Skenario Penggunaan Vaksin Massal Virus Corona Akhir 2021

(Mendagri Tito Karnavian)
Faktanews.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan perkembagan vaksin virus corona atau covid-19 yang dapat dipergunakan secara massal pada akhir 2021 mendatang.

Menurut Tito, vaksin covid-19 tersebut merupakan racikan yang dibuat oleh Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional).

"Jadi dari Kemenristek sudah bikin tim gabungan penelitian untuk bikin vaksin sendiri untuk virus corona yang ada di Indonesia. Itu tadi mungkin ditemukan akhir 2021,” kata Tito.

Hal tersebut disampaikan Tito pada saat rapat koordinasi dengan Komisi II DPR, KPU dan Bawaslu hari ini, Rabu (27/5/2020).

Mantan Kapolri ini mengatakan Kemenristek telah menemukan empat strain virus corona baru yang menyebar di seluruh dunia. Disebutkan Tito,  virus corona yang ada di China, berbeda dengan yang ada di Amerika Serikat dan negara lainnya, termasuk virus corona yang menyebar di Indonesia.

“Itu dari 32 ribu sequence, sehingga kalau ada vaksin ditemukan lebih dulu di Amerika, China atau Eropa, belum tentu compatible dengan [strain corona] yang ada di Indonesia,” tukas Tito.

Menurut Tito, jika nantinya vaksin covid-19 yang dibuat Kemenristek sudah selesai diracik namun hal itu tidak dapat dipergunakan secara langsung. Sebab, tambah Tito, masih diperlukan serangkaian proses tes kembali secara bertahap dengan skala yang lebih besar. Hal ini penting dilakulan untuk menguji efektifitas vaksin tersebut.

Setelah itu, proses berlanjut kepada tahapan produksi vaksin secara massal yang membutuhkan waktu tak sebentar. Sebab, nantinya vaksin itu akan diperuntukkan untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Kita liat skenarionya sampai 2022 mungkin sampai 2023. Tapi skenario optimisnya sampai 2021 sampai 2022,” kata dia.

Pernyataan Tito tersebut sama dengan yang disampaikan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Siti pernah mengatakan vaksin yang dibuat oleh pendiri Microsoft Bill Gates dan rekan-rekannya belum tentu bisa dipakai di Indonesia.

Alasannya, karena virus corona yang ada di Indonesia belum tentu sama dengan sampel Covid-19 yang dipakai saat pembuatan vaksin oleh Bill Gates dan kawan-kawan.

"Kita harus hati-hati di sini, berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan vìrus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)," kata Siti dalam keterangan tulisannya yang diterima cnnindonesiacom, dan dikutip redaksi, Minggu (17/5/2020).
Komentar Anda

Berita Terkini