-->
    |

Pesan Langit Melalui Rasul-Nya, Covid19

Faktanews.id - Covid19 diutus membawa pesan. Dalam perjalanannya ke seluruh belahan dunia, Covid19 bersentuhan dengan sejumlah orang. Nampaknya mereka tidak sendiri, di dalam rombongannya turut serta malaikat pencabut nyawa, malaikat pembawa rezeki, dan malaikat pemelihara semesta.

Sejumlah kepala negara telah ditemuinya, pengusaha, pejabat tinggi, artis, para pesohor, hingga rakyat jelata baik yang taat beragama, maupun yang tidak taat beragama, semuanya disapanya.

Momen-momen besar yang direncakan manusia, semuanya di batalkannya.

Termasuk pelaksanaan Ritual besar keagamaan, seperti Haji dan Umroh di hentikan  sementara; berhaji ke Yerussalem bagi Kristen dan Yahudi di hentikan sementara. Misa agung umat Katolik di Roma, diadakan tanpa jamaah. Perayaan besar di sungai Gangga, oleh umat Hindu di tiadakan.

Tuhan sedang punya agenda, Dia ingin di temui secara privat, tidak secara berkelompok dalam jumlah besar.

Dia ingin menyediakan waktu konsultasi pada setiap hamba-Nya yang lebih banyak. Sebab itu, semua momen besar ditiadakan-Nya.

Dalam Al-Quran Surah Al-Ahzab ayat 33, "Allah menyampaikan maksud baik-Nya untuk membersihkan diri kita sebersih-bersihnya".

Maka lihatlah, anjuran cuci tangan menggema; anjuran distancing social/Jaga jarak tersiarkan diseluruh dunia. Penyemprotan disinfektan dilakukan diberbagai belahan dunia. Pabrik-pabrik di stop.

Maka lihatlah betapa Besar Kuasa-Nya. Lihatlah betapa cepat tindakn-Nya. Lihatlah betapa menakjubkan Dia dalam  aksi-Nya. Tidak ada satupun pemimpin di dunia ini yang bisa melakukan seperti Yang dilakukan-Nya.

Dengan social Distancing,  Anak-anak muda ataupun yang sedang puber kedua, ketiga, yang lagi pacaran, terpaksa jarang ketemu; hanya bisa via medsos; yang punya istri simpanan terpaksa tidak bisa ketemu; karena takut keluar rumah; sekolah ditutup, kampus ditutup, kantor, pabrik ditutup, terutama di daerah yang menjadi lokasi pandemi Covid19. Hotel hotel yang biasanya ramai, dengan aneka jenis transaksi, jadi sepi, mall tempat ngeceng jadi sepi, diskotik, tempat mabuk jadi sunyi, demikian pula dengan aneka tempat hiburan lainnya. Pantai tempat bertelanjang, menggunakan bikini, lebih indah dengan pemandangannya yang alami, pasir putih yang luas.

 Rupiah anjlok, bursa valas rontok, harta orang karya menurun drastis. Mungkin ada hasil dari riba di dalamnya.

Namun disisi lain, Waktu bersama keluarga lebih banyak bagi semua orang. Polusi udara membaik, karena berkurangnya kendaraan yang hilir mudik, serta semua alat transfortasi yang selama ini menyumbang emisi karbon yang tinggi. Harga minyak turun drastis, karena permintaan pasar untuk berbagai kebutuhan menurun.

Tapi itu baru yang lahiriah, yang nampak. Yang tidak nampak, kesombongan dan keangkuhan berkurang, ketamakan keserakahan menurun, sekalipun masih saja ada orang yang mencoba menari diatas duka orang lain. Orang-orang seperti itu barangkali memang sudah terlalu jauh tersesatnya.

Orang-orang lebih banyak berzikir, beribadah di rumah bersama keluarga masing-masing, dan dzikirnya kepada Tuhannya dimotivasi karena rasa rendah hati, takut, dan penuh harap akan pertolongan Tuhannya. Tidak lupa mereka mendoakan diri, keluarga, sanak familiy, dan orang lain, suatu bentuk pengakuan yang jujur akan ketidakberdayaan di hadapan Yang Maha Kuasa.

Jika kesadaran seperti ini bisa tumbuh pada setiap orang, yakinlah kita bahwa semua ini tiada lain adalah kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Semuanya adalah bagian dari pemeliharaan Allah atas semesta alam. Alhamdulillahi Rabbil alalamiin.

Bersabarlah, insya Allah semuanya akan terasa indah.

Oleh: Hasanuddin

(Penulis Tinggal di Depok, Jawa Barat)
Komentar Anda

Berita Terkini