-->
    |

Membela Yang Tertindas

Faktanews.id - Di beberapa tempat, masih ada jamaah kristen yang tidak berani secara terbuka merayakan hari natal. Mereka takut di persekusi. Amat disayangkan masih ada hal seperti itu.

India membahas RUU anti-Muslim, yang telah menelan sejumlah korban jiwa, bahkan sebelum RUU itu disahkan. Kita bisa bayangkan jika RUU itu telah disahkan sebagai Undang-Undang, 2 ratusan juta muslimin di India tentu akan dipersekusi oleh aparat pemerintah, dan juga pasti akan menimbulkan konflik sosial dan nestafa kemanusiaan. Dua Ratus Juta muslim di India itu minoritas dari 1, 2 Milyar penduduk India. Tapi kalau terjadi perang agama, tentu paling tidak jutaan juga warga non muslim yang akan jadi korban. India harus di cegah membuat malapetaka kemanusiaan itu.

Di Rohingya, jutaan umat muslim di persekusi pemerintah myanmar, mereka pun mengalami kehilangan kewarganegaraan.

Di Cina, etnis Uighur di tindas hak hak nya oleh pemerintah Cina. Mereka dipaksa mengikuti program deradikalisasi. Program deradikalisasi itu artinya disuruh meninggalkan agamanya, dan dipaksa meengikuti paham komunis. Sekolah dan lrmbaga pendidikan mereka di tutup pemerintah komunis Cina.

Tanpa disuruh oleh Amerika, tanpa kehadiran propaganda Amerika, kewajiban kita membela hak-hak mereka yang tertindas. Siapapun itu. Apapun agama dan kepercayaannya.

Cinta sesama mesti harus terus ditumbuhkan dalam ruang ruang publik, melampaui batas-batas etnis dan agama.

Melawan para penindas, mesti dilakukan tanpa melihat etnis, agama si penindas.

Jika dalam diri anda, masih ada nurani, masih ada cahaya kebenaran. Suarakan jeritan hati mereka yang sedang tertindas. Sekalipun jeritan anda itu sebatas doa, yang anda lantumkan tanpa kata-kata. Namun, jika anda memiliki sedikit keberanian, bunyikanlah suara hati anda dengan lantang, katakan diri anda siap membela siapapun yang tertindas.

Setidaknya itulah bukti bahwa anda masih seorang manusia.

Oleh: Hasanuddin

(Mantan Ketua Umum PB HMI)
Komentar Anda

Berita Terkini