-->
    |

Salam Semua Agama

Faktanews.id - Ceritanya, MUI menghimbau agar pejabat Muslim tak gunakan salam semua agama dalam acara resmi, tentu saja yang ngamuk-ngamuk tetap itu-itu aja

Yang kalau soal agama lain, mesti bold, salam agama lain harus diucapkan, kalau nggak, nggak bhinneka. Tapi bendera syahadat gaboleh, katanya cukup di hati aja

Padahal yang beragama lain juga woles aja, mereka nggak pernah ribut sama yang gituan, muring-muring ya mereka yang so-called aktivis toleransi gitulah

Bela-bela agama orang lain, sementara agama sendiri nggak dipelajari, ulama sendiri malah diejek-ejek. Toleransi bukan lagi respek pada agama lain, tapi nyampur adukin

Jadi targetnya toleransi itu bagi mereka: Muslim ibadah di gereja, ziarah di Vatikan, gotong peti mati pake tahlil, dan mungkin jum'atan di Borobudur

Sekuleris sekarang radikal, langkah-langkahnya kejem. Siapapun yang bangga sama Islamnya, dituduh macem-macem, celana cingkrang dan cadar aja dianggap serem

Yang perlu-perlu banget, kayak berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah, dianggap ciri radikal. Yang nggak penting banget kayak ngucap salam semua agama, dianggap krusial

Dikira, Indonesia bakal hancur kalau nggak pake salam semua agama, persatuan Indonesia hanya tergantung itu, mereka lupa, sampai saat ini semua ok-ok aja

Tapi sekarang, mereka memang nggak perlu mikir, sebab punya kuasa. Siapapun yang nggak bisa didebat, tinggal tunjuk aja, tuduh radikal, urusan selesai

Keluarga besar saya, ada 5 agama yang diakui di Indonesia. Dari dulu kita belajar, respek itu bukan harus dengan melanggar aturan agama, nggak gitu caranya

Malah sebaliknya, respek itu kita tunjukin dengan sederhana, silakan yakini apa yang kamu yakini, sebab kami juga begitu. Bukan maksa harus ini dan harus itu

Mereka tuduh, masalah Indonesia itu utamanya radikal, intoleran. Sekarang semua tahu, siapa yang sebenarnya nggak mau terima pendapat orang lain.

Oleh: Ustadz Felix Siauw
Komentar Anda

Berita Terkini