-->
    |

IKBT Gelar Festival Tanah Abang Panggil Pulang

Faktanews.id -  Ikatan Keluarga Besar Tanah Abang (IKBT) menggelar menggelar festival "Tanah Abang Panggil Pulang", di Sepanjang Jl. KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019). Festival ini dihadiri Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Camat Tanah Abang dan Kapolsek Tanah Abang.

Ketua Umum IKBT, Albert Roberto, mengatakan ada lima festival dalam kegiatan ini. Seperti festival budaya (carnaval), kuliner, film pendek, pameran lukiasan abstrak dan pameran foto. Menurut Albert, pada acara ini, Robert menyatakan pihaknya yang mengajak seluruh komponen bangsa untuk selalu berpikir “local Wisdom” dalam menjalankan program pembangunan, baik  yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

Menurut dia, Apalagi Tanah Abang adalah wilayah yang sangat strategis bagi kegiatan ekonomi dan pemerintahan sebagai pusat bisnis dan kekuasaan. Proses keterlibatan dan partisipasi masyarakat adalah sangat penting dalam suksesnya pembangunan tersebut. Hingga program pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga tidak ada lagi istilah “Ayam mati di lumbung Padi”.

"Bahwa kegiatan Festival Tanah Abang 2019  mengusung pesan bahwa Tanah Abang adalah wilayah yang Welcome untuk siapapun. Makna yang dimaksud adalah, dimana komunitas masyarakatnya yang heterogen/Multi etnik tapi juga menjungjung tinggi  nilai-nilai pluralisme. Tanah Abang adalah tempat dimana saling toleransinya warga masyarakat dari berbagai suku, bangsa, ras maupun agama. Oleh karenanya momentum kegiatan ini yang berada di penghujung Bulan Agustus sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dapat pula diartikan sebagai semangat mempertahankan rasa Nasionalisme dan menjaga keutuhan NKRI untuk SDM unggul dan Indonesia Maju," ujar Albert.

Albert menyampaikan, seiring dengan kegiatan Festival Tanah Abang 2019, maka IKBT mencoba ingin merekatkan kembali seluruh komponen masyarakat yang  berada di wilayah Tanah Abang akibat isu-isu yang dapat memecah belah Persatuan Bangsa. Utamanya, kata dia, kejadian yang menimpa warga Papua akhir-akhir ini. Karena di wilayah Tanah Abang juga terdapat Mess Papua yang monumennya di resmikan oleh Proklamator Bung Karno.

"Maka kegiatan Fesrival Tanah Abang 2019 ingin menggelorakan kembali semangat TRIKORA dengan menyajikan gelar budaya masyarakat Betawi dan Papua, agar kebersamaan dan persatuan tetap terpelihara dan menangkis isu-isu provokatif yang mengancam keutuhan NKRI," paparnya.

Walaupun kegiatan Festival Tanah Abang 2019 ini dalam situasi yang paradog, Albert menambahkan bahwa kegiatan ini murni swadaya organisasi dengan  menggalang seluruh potensi yang ada di masyarakat Tanah Abang sendiri. Namun sangat berbeda dengan hiruk-pikuk pemberitaan dan kesibukan di tingkat pemangku kebijakan di Jakarta. Baik Pemerintah daerah maupun wakil rakyat di Jakarta perihal penggunaan Dana Rakyat dari APBD.

"Para elite Jakarta sepertinya hanya menyajikan pendidikan politik kepada Rakyat yang tidak sehat. Baru-baru ini mereka membuat “drama theatrikal” tentang persoalan-persoalan yang tidak mendidik rakyat, sepert ; kerakusan menikmati  Anggaran Daerah yang ingin dibagi-bagi dalam bentuk PIN EMAS untuk para Anggota DPRD DKI Jakarta yang tidak ada manfaatnya bagi rakyat serta pembangunan Monumen BATU sebagai pengganti Bangunan Bambu di Jl. MH Thamrin, dengan menyimbolkan seolah Pemerintah Daerah mengajak masyarakat ke arah peradaban yang mundur disaat sekarang ini masyarakat berada di era Millenial," tambah Albert.

Selain itu, Albert mengatakan mengingat terbatasnya apresiasi dan dukungan dari para  pemangku kepentingan di Jakarta IKBT meminta maaf atas keterbatasan Penyelengaraan kegiatan Festival Tanah Abang 2019 tahun ini. Tetapi, kata dia, pihanya menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting terus dilakukan bahkan diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang harus  dipublikasikan sebagai kegiatan positif yang mengandung unsur kearifan lokal menjadi agenda masyarkat, baik ditingkat  lokal, skala nasional maupun manca negara.

"Agar dapat menjelaskan bahwa wilayah Tanah Abang selalu kondusif dan ramah bagi kegiatan ekonomi, bisnis dan pusat kekuasaan. Bukan malah menggambarkan  tanah Abang kepada hal-hal yang kurang baik, dan bahkan langsung bersemangat mempublikasikan kerugian 200 Milyar per hari akibat kejadian kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu, yang bukan disebabkan oleh masyarakat tanah Abang itu sendiri," tukasnya.

Albert juga menyampaikan ucapan terima kaish kepada sejumlah pihak yang mendukung dan turut mensukseskan acara Festival ini.  Menurut dia, pihanya juga memberikkan apresiasi khusus kepada pihak-pihak yang mendukung kegiatan tersebut.

"Harapan kami kegiatan ini untuk mengangkat wilayah Tanah Abang sebagai  bagian yang juga akan siap mensukseskan program pembagunan baik Pembangunan fisik maupun cipta kondisi keamanan di Jakarta," tutup Albert. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini