Tema yang diusung pada acara ini adalah "Mempekuat Ukhuwah Islamiyah dan Wathiniyah: Islam Yes, NKRI Yes".
Ketua Umum GPII, Masri Ikoni mengatakan GPII dan Al-mentra Institute melihat Indonesia ke depan dihadapkan pada peluang dan tantangan pembangunan yang semakin kompleks dari berbagai aspek baik ekonomi, politik, sosial, budaya hingga ideologi. Pada saat yang sama kita memiliki tujuan bernegara yang wajib dipenuhi karena merupakan mandat konstitusional.
"Di samping itu, kita memiliki dasar negara Pancasila yang lima silanya harus terus kita jaga dan pelihara. Tujuan dan dasar negara kita itu sangatlah mulia, luhur, adiluhung, bahkan spiritual / transendental yang tidak mungkin terwujud kecuali dikelola dengan baik dan benar," ujar Masri.
Selain itu, dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara Pemilu dan lembaga lainnya yang telah mengawal jalannya pesta demokrasi nasional lima tahunan tersebut sehingga Pemilu berjala aman, damai, jujur dan adil.
"Dan untuk selanjutnya mendukung sepenuhnya kepada semua lembaga negara untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai amanat yang diberikat peraturan perundang undangan," katanya.
Dia juga mendorong agar pemerintah serius dalam pembangunan sumber daya manusia demi terciptanya negara yang baldatuun, thoibatun warabbun ghafuur (negara yang makmur, adil, dan sejahtera).
Masri juga menghimbau kepada sesama kader GPII dan semua anak bangsa untuk bersama sama menjaga kohesifitas dan persaudaraan keislaman dan kebangsaan.
"Menghimbau kepada masyarakat khususnya Pemuda untuk tetap menjadi spirit of change dalam bidang pembaharuan teknology khususnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan era pasar bebas demi terciptanya negara Indonesia yang berdaya saing dan menjadi kekuatan ekonomi dunia di masa mendatang," katanya.
"Saya minta komitmen beliau (Ketum GPII) pada perkaderan, merawat organisasi. Dulu GPII pernah hebat, saat ini punya PR, mempertahankan kebesaran, berkontribusi pada umat," katanya.
Selain meminta merawat organisasi, Karman juga meminta GPII juga harus menyikapi revolusi industri 4.0 sehingga dapat berkontribusi pada umat.
"Merawat organisasi ini untuk merawat pembangunan bangsa, ke Islaman dan keummatan," katanya. (RF)
