Dalam orasinya, Titiek memberikan semangat kepada emak-emak untuk mengawal proses penghitungan suara dan dugaan kecurangan Pemilu. Dia menduga terjadi kecurangan pada pemilu yang berlangsung pada 17 April 2018 lalu.
"Saya tiap hari menyaksikan kecurangan-kecurangan. Kecurangan dipertontonkan secara lumrah," ujar Titiek.
Titiek kemudian membandingkan kecurangan Pemilu pada masa Orde Baru dengan dugaan kecurangan Pemilu pasca reformasi. Menurutnya, dugaan kecurangan Pemilu pada era Orba tidak semasif kecurangan Pemilu pasca Reformasi.
"Pada masa pak Harto (Soeharto) dibilang curang, sekarang curang. Ini Pemilu terbutuk," tandas dia.
Selain itu, Titiek juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya ratusan petugas Pemilu dan ribuan yang sakit.
Titiek mengaku tak habis pikir kenapa ratusan petugas Pemilu bisa meninggal dunia. Dia kemudian mengusulkan agar penyebab kematian petugas Pemilu tersebut diselidiki.
"Kita harus bentuk TPF (Tim Pencari Fakta). Ada apa ini kok banyak yang meninggal. Harus kita cari tahu benar-benar penyebabnya apa," tandas Titiek.
Tampak hadir pada kesempatan itu aktivis lintas generasi. Ada Hariman Siregar, Syahganda Nainggolan, Moh. Jumhur Hidayat, Ahmad Yani, Andrianto SIP dan lain-lain. (RF)