-->
    |

Begini Cuitan Romy Sebelum Ditangkap KPK

(M. Romahurmuziy)
FaktaNews.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), M. Romahurmuziy cukup aktif di media sosial twitter selama ini.

Sehari sebelum terjaring operasi tangkap tangan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia sempat mengeluarkan cuitan perihal orang yang membuat meme dan membuat berita palsu atas nama dirinya.

"Makin lama makin banyak yg iseng membuat meme dan berita palsu atas nama saya, termasuk meme berikut ini. Itu tandanya makin banyak yang cinta. Alhamdulilah #JokowiSaveAisyah," cuit Romy melalui akun Twitter miliknya.
Cuitan Romy tersebut Hari Kamis tanggal 14 Maret 2019, pukul 12:09 Wib. Follower Romy mencapai 50 ribu dan mengikuti akun 366.

Cuitan Romy tersebut disukai 665 dan yang meretweet 252 akun. Cuitan tersebut juga mendapat komentar dari sejumlah netizen.

Dari sekian komentar itu, akun @iwaninspired menyampaikan "Jiaaah Twitteran Jumat kelabu. Dah sering saya ingatkan loh Rom soal KPK".

Kemudian akun @tiaraboni berkomentar "Kasian ya anda ini. Mencoba berlindung di ketiak Jokowi cs yg sedang ada di pusara korupsi eh ketangkep juga. Kualat anda sama pak SBY,"

Diketahui, Romy bersama 5 orang lainnya ditangkap KPK terkait kasus dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama. Mereka di tangkap di Jawa Timur.

Ketua KPK, Agus Raharjo menyamapaikan pihaknya telah lama membidik Romy dalam kasus dugaan praktik jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan, penyelidikan kasus ini sudah berjalan hampir satu tahun. Dimana, dugaan adanya praktik jual beli jabatan di Kementerian pimpinan Lukman Hakim Syarifuddin ini semakin kuat setelah KPK menerima laporan masyarakat.

"Sudah lama. Sudah lama (bidik Romi)," kata Agus, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/3).

Menurut Agus, sejak proses verifikasi dan pemeriksaan, penyidik KPK telah menemukan bukti permulaan. Dari proses indentifikasi sementara itu juga KPK menemukan adanya dugaan transaksi jual beli jabatan di Kemenag yang diduga melibatkan Romi sudag terjadi berulang kali.

"Yang perlu dicatat itu bukan pemberian yang pertama karena sebelumnya juga yang bersangkutan pernah memberikan," tegasnya. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini