-->
    |

Begini Tanggapan Ketua PBNU Soal Puisi Fadli Zoon "Doa Yang Ditukar"

(Presiden Jokowi dan Mbah Moen do Ponpes Al-Anwar Serang Jawa Tengah)
FaktaNews.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas angkat bicara terkait puisi ‘Doa yang Ditukar’ yang dibuat oleh Wakil Ketua Umum Paryai Gerindra Fadli Zon.

Robikin menyayangkan jika puisi tersebut ditujukan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimoen Zoebair.

“Jika address puisi tersebut diantaranya ditujukan ke Mbah Maimoen, saya sangat menyayangkan,” kata Robikin melalui pesan singkat, Kamis (7/2).

Menurutnya, hal itu tidak etis dan jelas menunjukkan bahwa pembuat puisi tersebut tidak mengenal tata pergaulan di lingkungan kiai. Dia menjelaskan, Mbah Maimoen adalah tokoh sepuh dan mempunyai ilmu tinggi. Karenanya tak mungkin bisa didikte.

“Sebagai kiai sepuh dengan ilmu yang sangat mumpuni, Mbah Maimoen tak mungkin bisa didikte,” tegasnya.

Lebih dari itu, lanjut dia, bagi mereka yang paham bahasa Arab, substansi doa Mbah Maimoen jelas ditujukan kepada tamu yang posisi duduknya ada di sebelah beliau, yaitu Joko Widodo (Jokowi).

“Apalagi dalam doa bahasa Arab tersebut secara gamblang menyebut periode kedua,” tandasnya.

Video ulama karismatik KH Maimoen Zubair saat membaca doa di akhir acara “Sarang Berdzikir untuk Indonesia Maju” pada Jumat, 1 Februari 2019 viral di media sosial. Pemantiknya, Mbah Maimoen saat berdoa salah sebut nama Joko Widodo menjadi Prabowo Subianto.

Peristiwa ini terjadi ketika Presiden Jokowi menghadiri acara “Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju”, di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat kemarin. Dalam video itu, Jokowi yang duduk di samping Mbah Maimun tetap menundukkan kepala sambil mengangkat kedua tanganya.

“Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij’al ya ilahana,” demikian potongan doa pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang itu yang viral di media sosial.

Potongan video doa Mbah Maimun yang viral itu bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih memiliki arti “ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin, Pak Prabowo, jadikan ya Tuhan kami.” fahri
Komentar Anda

Berita Terkini