-->
    |

Fahri Hamzah: Serangan Kapada Prabowo Belum Ada Yang Telak

FaktaNews.id - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin dekat. Tim pendukung masing-masing capres-cawapres terus saling kritik dan intrik satu sama lain. Diketahui, pada pesta demokrasi nanti, ada dua pasangan capres-cawapres yang akan berkompetisi, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf merupakan pasangan capres-cawapres nomor urut 01. Sementara pasangan Prabowo-Sandi nomor urut 02. Tim sukses pemenangan masing-masing capres saring lempar isu, kritik dan intrik untuk mencari kelemahan lawan politiknya.

Namun demikian, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan belum ada serangkan kepada Prabowo belum ada yang mampuni. Sebab, Fahri menduga memang sulit mencari kelemahan Prabowo.

Hal tersebut dikulwit Fahri melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, Rabu (26/12/2018). Betrikut kulwit Fahri tersebut selengkapnya.

Sudah mau masuk 2019, saya mengamati sebagai Tim Sukses Prabowo-Hatta di Pilpres 2014, serangan kubu kepada @prabowo belum ada yang telak. Semua masih pakai peluru lama. Dugaan saya karena memang susah mencari kelemahan beliau. #UjianPrabowo.

Penyerang tak saja memakai peluru lama, tetapi juga memakai senjata dan penembak lama. Orang2 yang menembak Prabowo dari samping ini gak kunjung nambah. Dia2 lagi. Serangan semuanya seputar gaya dan cara. Kesimpulan; mereka melihat @prabowo tidak bisa diatur. #UjianPrabowo.

Memang, kalau anda pengecut, susah ketemu karakter kayak Prabowo yang suka tos-tosan. Orang itu terlalu rasional dan cerdas. Saya sering melihat @prabowo sama seperti pak Habibie. Orang rasional yang biasanya tidak punya masalah dengan kelompok politik Islam. #UjianPrabowo.

Saya bAru melihat kelompok ini di ujung orde baru. Memang Perlu umur yg cukup membaca mereka. Saya melihat sikap mereka ke pak Habibie gak bisa lupa. Sampai seluruh dunia meminta pak Habibie gak maju lagi. Padahal apa salah beliau. Sekarang terbukti. #UjianPrabowo.

Tanpa Habibie, transisi kita gak akan seperti ini. Beliau dalam waktu yang sangat pendek (1 tahun 7 bulan) di tengah desakan mundur oleh kelompok ini, BJH melakukan penyelamatan ekonomi dan penyelenggaraan pemilu yg paling JURDIL yg akui dunia. #UjianPrabowo.

Tapi, beliau memang sepeti aneh;, terlalu rasional, blak-blakan, Dan seolah emosional. Gaya dan cara inilah yang dikembangkan seolah beliau orang bahaya. Habibie tidak saja digambarkan sebagai penerus Suharto tetapi juga dianggap akan memperpanjang umur orde baru. #UjianPrabowo.

Sama dengan cara melihat Habibie, kelompok ini tidak kuat melihat gaya dan cara Prabowo. Apalagi karena @prabowo itu seorang mantan tentara. Maka, pidatonya diolok2 sebagai pidato seorang tiran yang akan membelenggu Indonesia dan menghilangkan kebebasan. #UjianPrabowo.

Itulah @prabowo yang saya kenal sejak kuliah. Tentara yang berlatar keluarga intelektual. Lahir sebagai anak orang yg sejak awal memikirkan bangsa dan negara. Sejak kuliah ia sudah menjadi perhatian aktivis mahasiswa. Karena ini tentara berpikir luas. #UjianPrabowo.

Jangan kita bandingkan @prabowo dengan para jenderal di sekitar Suharto sebab ia berbeda. Orang mungkin tidak percaya bahwa orang ini merdeka sejak awal. Sebagai jenderal tentu harus merdeka. Dan ia membaca situasi secara mendalam. Ia punya masukan yg berbeda. #UjianPrabowo.

Ia tidak bisa menjilat, dan itulah dosa @prabowo karena kelakuannya yg terlampau merdeka.  Maka, justru ketika orde baru berakhir, dia mengambil semua reaiko dari perbedaan yang ada. Saya melihat dari dekat bagaimana ia diadu domba dengan BJH presiden ketika itu. #UjianPrabowo.

Demikianlah akhir 2 sahabat yg punya karakter dekat. Mereka terlalu rasional dan membaca tabiat para elit kita yang penjilat. Bagi yg gak punya karakter tentu yg gampang dijilat yg didukung. Yg bisa diseret ke kiri ke kanan atas bawah. Yg kosong. #UjianPrabowo.

Masalah @prabowo adalah kalau dia memimpin orang pintar dan orang berprestasi dapat tempat. Tapi yg bisanya hanya basa basi dan menjilat akan sulit dapat posisi. Lobi2 gelap tak dapat porsi sebab dia tidak gampang diyakinkan kalau tidak benar. #UjianPrabowo.

Para penyerang @prabowo sekarang frustrasi berat sebab yang dipilih jadi wakil adalah @sandiuno, anak muda yang berbakat. Biasanya mereka menyerang pakai agama, keduanya bukan ustaz atau kyai. Tapi keduanya tidak bisa diadu dengan masyarakat. Terutama umat Islam. #UjianPrabowo.

Tadinya, mereka berharap @prabowo akan memilih seseorang yang dapat mereka tuduh radikal dan fundamentalis Islam biar lengkap. Jadilah sebuah paket “kaum radikal yang akan mendirikan negara Islam yang mengancam masa depan NKRI”. Itu rencana tuduhan ya. #UjianPrabowo.

Sekarang, mereka masih saja ingin menggambarkan bahwa kalau @prabowo berkuasa. Seolah konstitusi kita akan berubah, seolah nanti yg memimpin negara ini hanya satu orang saja. Seolah negara akan  kembali dalam zaman purbakala. Mereka menjual ketakutan. #UjianPrabowo.

Kepada mereka perlu diberitahu bahwa @prabowo telah mengambil jalan demokrasi. Apapun kata mereka Prabowo berkuasa melalui jalur konstitusi. Beliau mendirikan partai politik @Gerindra sebagai jalan satu2nya yang sah. Malah kelompok ini biasanya anti parpol. #UjianPrabowo.

Sejak awal @prabowo sadar bahwa partai politik adalah masa depan negeri ini sehingga di sanalah beliau berjuang hingga partai yg didirikan menjadi partai terbesar nomor 3 di negeri ini yg dalam survei sekarang menuju nomor 2 atau 1. Itu tidak gampang. #UjianPrabowo.

Menghembuskan keraguan seolah @prabowo akan menarik sejarah ke belakang hanya oleh orang yang sedang menariknya ke belakang. Intelektual seperti beliau sanggup memahami ide2 rumit dalam demokrasi. Pemimpin bodoh memang kesulitan. #UjianPrabowo.

Itulah yg sekarang secara kontradiktif dipamerkan. Di satu sisi, mereka menyerang keislaman @prabowo tetapi di sisi lain mereka marah dengan kedekatan kelompok Islam dengan Prabowo. Kenapa bukan mereka yang dekat? Kenapa kimia Prabowo yg dapat? #UjianPrabowo.

Itulah soal sederhana, sejak orde baru tidak ada yang berubah dari @prabowo . Satu pertanyaan yang sering ditanya kepada saya adalah, “apa ada yg beda yang saya perjuangkan sejak kamu mahasiswa Fahri?” Memang tidak ada. Karena Prabowo ingin fair saja. #UjianPrabowo.

Sejak orba @prabowo melihat kenapa ada kelompok yang mau menjauhkan presiden Suharto dari kelompok Islam? Lalu ketika pak Harto memilih pak Habibie sebagai wakil dimulailah pergolakan. Itulah sejarah yg hanya sedikit orang yang tahu. #UjianPrabowo.

Itulah posisi @prabowo sejak awal. Dia tidak lahir dari keluarga santri tetapi anda tidak harus menjadi ustad atau kyai untuk berlaku adil kepada orang Islam di negeri ini. Mungkin itu yg membuat dia pukul meja kalau ada yg mempersoalkan keislamannya. #UjianPrabowo.

Itulah sebetulnya tipikal pemimpin yg kita perlukan. Dia hanya punya masalah dengan pengkhianat. Tapi dia gak anti berbeda pendapat. Saya sering memotong pembicaraan @prabowo dan berdebat keras. Kalau kita benar dia mengakui. Dia berterima kasih. #UjianPrabowo.

Memang ini jadi nampak seperti bukan kultur kita? Lalu kultur siapa? Bukankah Indonesia lahir dari perdebatan keras? Bukankah presiden pertama kita orang keras kepala?. @prabowo lebih terpukau dengan Sukarno. Apa yg salah dengan gayanya? #UjianPrabowo.

Inilah sekilas pribadi dan gaya @prabowo yg sekarang kembali menjadi #Capres2019 melawan orang yang sama yang telah kita beri waktu 5 tahun lamanya. Silahkan menentukan pilihan. Kalau menyerang pakailah ilmu yg lebih dalam. Selamat mencoba. 😃 #UjianPrabowo. (RF)

Komentar Anda

Berita Terkini