-->
    |

Rizal Ramli: Petani Sedih Banget Karena Pangan Impor


FaktaNews.id - Impor bahan pangan yang dilakukan pemerintah pasti direkayasa segelintir orang untuk memperkaya kelompok dan golongan tertentu.

Pandangan itu diutarakan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli, saat berdialog dengan pedagang kecil di kawasan Pasar Glodok, Jakarta Barat, Kamis (15/2/2018).

"Kebijakan impor, lagi panen bawang di Brebes malah impor banyak, harga bawang jatuh, petani itu nyesel banget. Petani tebu, impor gulanya kebanyakan. Itu mereka sedih banget itu harganya jatuh. Kemudian lagi panen beras malah impor. Kok tega-teganya," kata Rizal.

Rizal mengakui produksi bahan pangan memang sedikit menurun saat musim hujan. Tetapi, penurunannya terbatas 1 persen.

"Satu persen itu hanya sekitar 300 ribu ton. Tapi kalau lagi musim panas banget, (badai) el nino, sampai 10 persen dan kejadiannya 5-6 tahun sekali. Saat produksi kurang sampai 3 juta ton baru boleh impor," jelasnya.

Ditegaskannya bahwa impor tak perlu dilakukan saat ini. Saat ini petani di dalam negeri masih mengalami panen raya. Kalau impor dipaksakan, mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) ini menduga hal itu dilakukan demi memuaskan hasrat segelintir orang.

"Ini enggak ada keperluan (untuk impor), hanya karena sejumlah pejabat yang mau cari duit dari impor dan mereka enggak punya hati. Kalau mau cari duit, kenapa sih enggak tunggu panen selesai, tunggulah tiga bulan lagi," sindirnya.

"Ini panen belum selesai, sudah impor. Akibatnya harga gabah turun. Kasihan petani kita. Makanya saya minta pejabat itu buka hatinya. Tidak ada keperluan impor kecuali cari duit buat pejabat," tegasnya.

Dia tekankan lagi bahwa pasokan pangan untuk dalam negeri masih sangat cukup untuk tiga bulan ke depan. Tugas Bulog hanya menangani daerah-daerah yang kekurangan atau alami kenaikan harga pangan.

"Itu tugasnya Bulog, Bulog yang kasih, Bulog harus aktif. Kalau Bulog aktif ke beberapa daerah, harga pasti turun," pungkasnya. Rmol
Komentar Anda

Berita Terkini