-->
    |

Isa Hasanda Pendiri SBT: 12 Tahun Dari Bui ke Bui

Faktanews.id - Isa Hasanda adalah Pelukis Pendiri Sanggar Bumi Tarung. Dipenjara tanpa pengadilan oleh rezim Orde Baru setelah Tragedi September 1965 lantaran anggota Lekra.


Dari bui ke bui selama sekitar 11-12 tahun. Dibebaskan dari Pulau Buru, Isa telah digerogoti TBC kronis.

Sudah sejak di pembuangan itu ia seringkali mesti ditandu oleh teman-temannya bila dipaksa penguasa penjara datang ke blok yang lain.

Misbach Tamrin, tokoh Sanggar Bumi Tarung, dalam tulisan singkat setelah sahabatnya wafat, menyebut Isa sebagai perupa pendiri SBT yang paling merana dan kesepian. "Terutama menyangkut keluarganya yang memilukan”.

"Selalu kami kaitkan sebagai gugatan sejarah," tulis Misbach.

Isa diketahui meninggal pada usia 79 tahun, pertengahan 2020, di sebuah panti manula milik Gereja Katolik di Denpasar, Bali.

Lukisan 'Kenduri Nusantara' di atas adalah salah satu peninggalannya. Beberapa lainnya menjadi
koleksi Galeri Nasional.

Disamping paling merana dan kesepian, tampaknya perupa ini juga yang paling misterius ketimbang sesama pendiri SBT lainnya.

Informasi mengenai Isa tidak banyak diketahui.

Dalam cerita 'Puing-Puing Waktu' ada seorang tokoh cerita yang namanya mirip Isa Hasanda, yaitu Ima Hamanda.
Dari sedikit info yang sudah diketahui tentang Isa Hasanda, tidak ada yang bertentangan dengan pendalaman latar belakang tokoh Ima Hamanda dalam 'Puing-Puing Waktu'.

Mengexplor antara lain yang disebut Misbach Tamrin 'keluarganya yang memilukan', cerita itu ditulis tengah tahun 2020.

Sekitar tak lama setelah Isa wafat.

Ditulis Muchlis Dj. Tolomundu, wartawan Majalah Tempo dan Matra era 1980an-1990an, dalam perjalanannya di Bima dan Labuan Bajo. Bima adalah daerah kelahiran pelukis Lekra itu, di mana
Islam-Kesultanan-Warga kental menyatu.

ADA nuansa Ima Hamanda tak menyukai dan mempertanyakan agama dan keyakinan ayahnya. Juga penggambaran karakter warga daerah asal tokoh Ima yg menolak takluk pada penindas. Ada aroma fanatisme politik aliran dan penindasan hingga menembus relung Madjid.

Dalam cerita 'Puing Puing Waktu', tokoh Aku menyebut 'Om' kepada tokoh Ima Hamanda.

Dengan jelas diterangkan oleh penulisnya bahwa Ima adalah alumnus ASRI Yogyakarta. Bersama
teman-temannya mendirikan sanggar. Kemudian ditangkap. Ditahan. Menjadi "Hewan dari penjara ke penjara---di mana harkat kemanusiaan dinistakan dan dipunahkan"...... dengan bungkus
Instalasi Rehabilitasi (Inrehab).

Dibebaskan 1977 dari tempat tahanan terakhir, jauh di sebuah pulau kecil, terbawa pulang bersamanya: TBC kronis. Jalan pun sudah tak mampu. Ia ditandu.

Sudah belasan tahun bebas.... Tapi tidak ada pengadilan ... Dan kehormatan yang tak pernah bisa pulih.

Oleh: Muhammad Natsir

(Penulis adalag Aktifis Kepemudaan dan Wasekjend DPP KNPI).
Komentar Anda

Berita Terkini