-->
    |

Pesan Mural Tetap Tidak Bebas Nilai

Faktanews.id - Gambar apapun, termasuk lukisan dalam bentuk rangkaian huruf yang dimuat di sebuah dinding di suatu kawasan yang dilalui masyarakat (publik) dapat disebut sebagai media komunikasi mural.

Jadi, mural merupakan media komunikasi yang ditujukan ke publik. Sebagai media komunikasi, memang mural bersifat netral. Namun isi pesan pada mural tidak pernah netral, sarat nilai, tergantung motif komunikasi komunikator dibalik bahasa (simbol) komunikasi tersebut.

Sama dengan media komunikasi lainnya, isi pesan pada media moral bisa dua sisi, bersifat positif, sebaliknya bisa bertujuan negatif.

Pesan positif, misalnya, mengajak masyarakat bersama-sama membangun kesadaran, membentuk sikap dan merubah perilaku masyarakat taat protokol kesehatan.

Pesan negatif, contohnya, bersifat propokatif, retoris, propagandis karena tidak disertai dengan fakta, data, bukti dan argumentasi yang kuat.

Pertanyaan, apakah ada mural yang memuat fakta, data, bukti dan argumentasi yang kuat. Biasanya, tidak. Tetapi bukan tidak bisa.

Jika si produsen pesan yang dimuat media mural berlandaskan etika, dan atau moral, dan atau hukum, bisa saja pada bagian akhir pesan pada media komunikasi mural mencantumkan akun sosial media yang memuat fakta, data, bukti dan argumentasi yang kuat sebagai latar belakang dan uraian dari slogan yang ternuat pada mural.

Sebaliknya, jika mural belum atau tidak disertai fakta, data, bukti dan argumentasi sangat berpotensi menimbulkan manipulasi persepsi publik. Karena itu, publik harus hati-hati terhadap slogan yang dimuat di media mural.

Sebab, ketika dua orang atau lebih berintetaksi, termasuk berkomunikasi melalui media mural, harus berlandaskan aturan kesepakatan (etika, moral, hukum dan akal sehat untuk kemanusiaan).

Jadi, tidak ada bebas nilai. Jadi, tidak boleh bersembunyi dibalik kebebasan berpendapat dan atau ekspresi.

Oleh: Emrus Sihombing


Komentar Anda

Berita Terkini