-->
    |

Pengamat Pertanyakan Kredibilitas Partai Yang Usung Calon kepala Daerah Eks Pecandu Narkoba

Faktanews.id - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyani meminta partai politik tidak mengusung calon kepala daerah yang pernah terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Menurut Ade, partai harus mempertimbangkan nilai-nilai kepatutan dan moralitas kandidat calon kepala daerah yang bakal diusung.

"Saya kira ukurannya tidak hanya aspek syarat normatif dan legalistik soal syarat pencalonan tapi juga standar kepatutan dan kriteria moralitas pilitik juga penting diadopsi oleh setiap partai sehingga orang-orang yang dianggap memiliki cacat (penyalahgunaan narkoba) dalam aspek kepatutan dan moralitas politik tidak lolos menjadi pemimpin publik," ujar Ade ketika dihubungi, Jumat (26/6/2020).

Menurut Ade, kredibilitas partai akan diragukan dan dipertanyakan ketika pada hajatan pesta demokrasi daerah nanti mengusung kandidat calon kepala daerah mantan pengguna narkoba. Untuk itu, Ade mengatakan partai harus melihat rekam jejak figur-figur kandidat calon kepala daerah yang bakal diusung di Pilkada nanti.

"Karena calon kepala daerah yang diusung partai itu menyangkut hajat hidup dan nasib masyarakat jika yang bersangkutan jadi pejabat publik," katanya.

Selain itu, Ade menambahkan elit partai juga perlu mendengar pendapat tim medis terkait kandidat calon kepala daerah yang pernah terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Sebab, jika sesorang pernah mengkonsumsi barang haram tersubut maka saraf yang bersangkutan tidak normal lagi.

"Saya kira itu pendapat profesional yang harus dinyatakan dideclear kepada publik tidak hanya memenuhi syarat administratif," tambah Ade.

Disebutkan Ade, masih banyak kandidat calon kepala daerah yang memenuhi kualifikasi memadai dalam aspek kompetensi, kapasitas, kredibilitas, dan berintegritas. Mereka tidak memiliki rekam jejak negatif. Kriteria figur-figur seperti itulah yang harus diusung oleh partai politik dan dilihat oleh masyarat yang memiliki hak pilih pada Pilkada nanti.

"Masyarakatnya juga jangan tergoda akan politik uang. Karena mereka yang punya latarbelakang tercela punya kecenderungn tinggi untuk mengkompensasi masa lalunya dengan menggunakan politik uang sehingga bsia menjadi cover baru, dan citra baru yang bisa mereka gunakan untuk memprsuasi massa sehingga yang bersangkutan bisa mendapat dukungan pemilih," katanya. (RTH)
Komentar Anda

Berita Terkini