-->
    |

Kritisi Direksi Dan Komisaris Telkom, Andrianto: Erick Thohir Tidak Jalankan Good Governance

Faktanews id - Penggiat Anti KKN Andrianto SIP mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir karena mengangkat Candra Arie Setiawan sebagai Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Direktur Digital Business Muhammad Fajrin Rasyid. Pengankatan dua nama ini setelah PT Telkom menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

"Jajaran baru Direksi dan Komisaris PT Telkom terdapat 2 orang yang menurut hemat kami Erick Thohir kurang proven dan cermat, yakni Chandra Arie setiawan sebagai Komisaris dan M Farin rasyid sebagai Direktur digital," ujar Andrianto dalam keterangannya, Senin (22/6/2020).

Menurut Andrianto, PT Telkom merupakan perusahaan BUMN besar yang selevel dengan Pertamina yang valuasi aseet dan bisnisnya mencapai ratusan Triliun. Menurut dia, tidak semestinya Erick Thohir menunjuk seseorang yang memiliki conflict of interest.
Diketahui, Chandra Arie Setiawan pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT Sarana Global Indonesia (SGI). Perusahaan ini pernah mengerjakan proyek jaringan kabel serat optik di laut, Sistim Komunikasi Kabel Laut Luwuk Tutuyan (SKKL-LT) yang merupakan sistem repeater less Telkom terbaru. SKKL-LT ini membentang dari daerah Luwuk, Sulawesi Tengah, hingga daerah Tutuyan, Sulawesi Utara.

"Sungguh sulit dicerna bila Chandra Arie Setiawan Ceo PT Sarana Global Indonesia (CGI) yang berbisnis sejak 2015 antara lain proyek Telkom SKKL-LT kabel serat optik daerah Luwuk Sulteng sampai Tutuyan Sultra. Project ini termasuk yang besar di kawasan Indonesia timur. Kabel serat optik membentang sepanjang 348 km melewati bawah laut hingga mencapai kedalaman 3000 m menembus laut Maluku. Apakah mungkin Erick Thohir tidak tahu seorang Chandra Arie Setiawan ini banyak bisnis di Telkom," katanya.

Andrianto juga menyangkan sikap Erick Thohir yang mengangkat Perwira aktif TNI-Polri di BUMN. Padahal, kata Andri, hal itu melanggar UU No. 2/2002 Tentang Polri dan UU No. 34/2004.
"Kini janganlah ditambah dengan kasus berbau KKN. Apakah ada kaitan seorang Chandra Arie Setiawan ini adik salah satu Wakil menteri saat ini?," tanya Andrianto.

Menurut Andrianto, beban BUMN cukup berat di tengah pananganan pandemi wabah virus corona atau Covid-19 ini. Dan BUMN sendiri, kata Andrianto, bakal disuntik PMN mencapai ratusan triliun rupiah.

"Ingatlah BUMN itu soko guru Perekonomian yang harus kita jaga dan kawal dengan prinsif good governance. Silakan dikoreksi lagi. Kembalikan BUMN dalam Jalur yang benar jangan ditambah beban dengan image yang buruk berupa KKN," katanya. (MMA)


Komentar Anda

Berita Terkini