Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Aksa Mahmud, mengatakan tidak adanya pelaksanaan Sholat Jumat itu mengacu pada seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang disampaikan pada 19 Maret 2020 terkait upaya meminimalisir resiko penularan Corona Virus Disease (Covid-19) dan serta merujuk kepada fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Nomer 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
"Maka dengan ini, Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa memutuskan untuk meniadakan Pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa selama dua pekan kedepan atau dapat diperpanjang melihat perkembangan selanjutnya," ujar Aksa dalam katerangan persnya, Kamis (19/3/2020).
Selain meniadakan pelaksanaan Sholat Jumat, Aksa mengatakan Masjid Agung Sunda Kelapa juga menangguhkan segala bentuk aktifitas dakwah di Masjid Agung Sunda Kelapa hingga batas waktu yang belum ditetapkan.
Namun, kata Aksa, sholat fardhu berjemaah di luar sholat jumat tetap dilaksanakan. Tapi, bagi yang hendak melaksanakan sholat fardhu di Masjid Agung Sunda Kelapa diharapkan untuk mnghindari kontak fisik dengan jemaah lainnya terutama berjabat tangan, membawa sajadah/ sapu tangan/ alas sujud sendiri, menjaga kebersihan selama berada di Masjid.
"Bagi jemaah yang sedang batuk, demam dan mengalami gejala sakit seperti flu/salesma agar melaksanakan sholat di rumah masing-masing dan tidak diperkenankan datang ke Masjid Agung Sunda Kelapa," katanya. (RF)
