Nyata berbeda dinding dari anyaman jerami; dengan dinding yang berupa tembok yang digunakan pada suatu bangunan.
Jelas berbeda antara hasil yang diperoleh dari jual-beli yang adil, transaksi yang fearness, dengan hasil curian, korupsi dan manipulasi;
Jelas berbeda antara si Fulan yang jujur, disiplin, pekerja keras dengan si Fulan yang pemalas, culas, manipulatif.
Jelas perbedaan antara Pemimpin dengan yang dipimpin; Pemimpinlah yang mengendalikan; bukan yang dipimpin yang mengendalikan pemimpin.
Dan banyak sekali yang seharusnya demikian nyata, namun seolah hilang dalam kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Konstruksi bangunan kebangsaan kita, jika lemah bisa jadi karena tiadanya kesadaran didalam menyusun kerangka-kerangka acuan yang digunakan dalam membangun; namun juga bisa lemah karena kerangka acuan yang sudah baik, dimanipulasi, dikorupsi oleh mereka yang hianat kepada Bangsa dan Negara.
Jika platform dalam membangun konstruksi rumah kebangsaan dalam kehidupan bernegara rapuh, bisa jadi karena bahan yang digunakan dari sumber yang bathil, hasil curian, hasil manipulasi.
Tidaklah sulit untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, jika ada kemauan.
Pertanyaannya adalah adakah kemauan membangun Bangsa dan Negara secara sadar, sebagaimana platform dasar pendirian Bangsa dan Negara itu?
Oleh: Hasanuddin
(Mantan Ketua Umum PB HMI)
