-->
    |

Kata BNPB Soal Perkembangan Penanganan Pascabencana Banjir Bandang Sentani

Faktanews.id - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, menyampaikan perkembangan penanganan pascabenca banjir bandang di Sentani, Jayapura.

Menurut Agus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura telah merealisasikan pemulihan pascabanjir bandang Sentani.  Pembangunan fisik, seperti rumah dan jembatan masih berlangsung hingga hari ini (13/2).

"BPBD mencatat 409 keluarga dari total 1.201 sudah dipastikan mendapatkan bantuan dengan skema dana tunggu hunian (DTH). Sisa keluarga yang teridentifikasi masih menunggu proses verifikasi dari pemerintah daerah setempat.  Mereka yang telah terverifikasi akan dicantumkan dalam lampiran dalam surat keputusan kepala daerah sebagai penerima bantuan stimulan. Kendala yang dihadapi terkait dengan verifikasi jumlah keluarga terdampak yaitu penambahan jumlah korban. Ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa mereka yang mengalami banjir di luar kejadian banjir bandang pada Maret 2019 lalu berhak mendapatkan bantuan DTH," ujar Agus, dilansir dari laman BNPB, Jumat (14/2/2020).

Sedangkan proses pembangunan fisik, rumah atau hunian tetap (huntap), menurut Agus, masih dikerjakan di lapangan. Pembangunan huntap berlokasi di Kemiri dengan jumlah 18 unit. Proses penyelesaian rumah hingga hari ini (13/2) telah mencapai rangka atap. Pembangunan rumah didanai oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Pembangunan fisik lain yaitu jembatan Bailey di lokasi yang sama dengan menggunakan kayu besi. Jembatan ini didesain mampu untuk menahan beban seberat 15 ton.

"Tim pendamping BNPB meninjau proses pembangunan huntap dan jembatan tersebut di wilayah Kemiri. Pada kunjungan tersebut, tim memberikan arahan kepada BPBD setempat untuk penyiapan dokumen administrasi terkait pemanfaatan dana siap pakai," katanya.

Diketahui, Banjir bandang Sentani, Jayapura yang terjadi pada 16 Maret 2019 lalu menelan korban meninggal dunia 104 jiwa dan mengakibatkan 9.691 jiwa mengungsi. Data BNPB per 20 Maret 2019 mencatat 374 rumah rusak berat dan 104 ruko rusak. Di samping itu, banjir bandang juga merusak infastruktur pendidikan, tempat ibadah, pasar, jalan, drainase dan jembatan.




Komentar Anda

Berita Terkini