“Terkait dugaan kasus ijazah asli tapi palsu (aspal) Bupati Lahat (Cik Ujang) saya Abraham sebagai intelektual muda dan aktivis mahasiswa Nasional yang berasal dari tanah Kabupaten Lahat meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian Republik Indonesia khususnya kepada Kapolri Jenderal Idham Azis untuk memerintahkan anak buahnya menuntaskan kasus dugaan ijazah asli tapi palsu (aspal) yang diterima oleh Bupati lahat, Kepolisian RI agar melakukan tindakan hukum secara obyektif yang tegak lurus dan tidak tebang pilih,” kata Bram dalam keterangan persnya, Minggu (08/12/2019)
Aktivis-aktivis KAMPAK, kata Bram, telah mengadvokasi kasus ini dari beberapa bulan yang lalu. Secara data dan fakta, menurut Bram, pihaknya telah mendapatkan dari lembaga tinggi Negara yang bertugas dalam dunia pendidikan bahwasannya ijazah yang diterima oleh cik ujang adalah janggal dan patut dipertanyakan keabsahannya.
“Kemudian kami menyerahkan beberapa data kepada pihak kepolisian di Mabes Polri namun sampai hari ini tidak ada tindak lanjut, maka dengan ini saya meminta kepada pihak kepolisian agar segera melakukan langkah kongkret dan kepastian hukum, karena kasus ini sangat menodai dunia pendidikan dan birokrasi di Bangsa ini serta berseberangan dengan 5 visi presiden Joko Widodo,” ujar Bram.
Lebih lanjut, KAMPAK akan bersurat kepada Presiden RI jika pihak kepolisian tidak menuntaskan kasus ini.
“Dan dalam tempo dekat kami juga akan menggelar aksi unjuk rasa di depan mabes polri untuk mempertanyakan perihal kasus ini,” tandas Bram. (RF)
