-->
    |

Empat Pilar Tanpa Pondasi

Faktanews.id - Salah satu program edukasi bagi warga negara di laksanakan oleh MPR yang disebut program Sosiisasi Empat Pilar Kebangsaan. Empat pilar itu adalah Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Wawasan Nusantara).

Lalu ada yang iseng-iseng bertanya, keempat pilar itu di tegakkan di atas pondasi apa ?

Bukankah tanpa pondasi, pilar pilar itu akan rubuh ?

Sebenarnya pada saat pertanyaan ini dikemukakan orang akan langsung imgat kepada sesuatu yang menurut mereka paling penting, dan paling bernilai.

Di karenakan mayoritas rakyat Indonesia ini, adalah orang beragama, atau memeluk suatu agama, secara naluri mereka akan menjawab bahwa keempat pilar tersebut seharusnya didirikan di atas fondasi yang disebut iman, atau kepercayaan atau trust. Maka tanpa adanya iman atau trust ini, pilar pilar itu akan rubuh, tiada berguna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Iman atau trust ini membawa kita kepada suatu sistem kepercayaan yang disebut agama. Dan titik temu dari semua agama itu adalah pada Tuhan.

Sehingga Ketuhanan Yang Maha Esa itu tepat jika diletakkan sebagai Dasar Negara dalam Konstitusi Negara Republik Indonesia dengan kalimat: Negara Berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Namun, dalam prakteknya; pada umumnya hal ini tidak terimplementasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, disebabkan kuatnya paham antroposentrisme, paham humanisme yang menggusur paham teosentrisme.

Maka didirikanlah keempat pilar tadi itu tanpa pondasi, karena para politisi umumnya penganut paham antroposentrisme. Takut jika paham Ketuhanan Yang Maha Esa dijadikan pondasi lantas negara jadi negara Islam, karena penduduknya mayoritas muslim.

Islamophobia ini sesungguhnya bentuk lain dari penghianatan terhadap Dasar Negara, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Maka didirikanlah keempat pilar itu tanpa pondasi. Apa akibatnya ? Kemunafikan dan kemusyrikan merajalela dalam bentuk korupsi, ketidakadilan sosial, penindasan harkat dan martabat kemanusiaan, ketimpanan sosial dan kemiskinan, serta berbagai problem sosial. Berbagai problem itu nampaknya  hari ini coba di atasi dengan menyuburkan politik dynasti untuk memperkuat oligharki.

Sesungguhnya negeri kita sedang jauh dari rahmat Allah.

Oleh: Hasanuddin

(Mantan Ketua Umum PB HMI)
Komentar Anda

Berita Terkini