-->
    |

Ratusan Orang Demo Kantor Astra

Faktanews.id - Sekitar ratusan mahasiswa kembali akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Astra Honda Motor, di kawasa Sunter, Jakarta Utara, Senin (7/10/2019) besok.

Massa mengatasnamakan diri Gerakan Lawan Mafia Kartel. Mereka menuntut Astra Honda Motor memenuhi tanggungjabnya membayar denda terkair putusan Mahkamah Agung.

Arief koordinator aksi, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa menyampaikan tuntutan. Namun demikian, kata dia, Astra Honda Motor belum memberikan jawaban apa yang sudah diputuskan oleh MA tersebut.

"Hari Senin, Rabu dan Jumat, (7/9/11 Oktober 2019) kami akan lakukan aksi melawan keangkuhan Astra. Banyak model aksi yang bisa kami lakukan  yang dilindungi Undang-Undang. Kami sebagai generasi muda yang mendukung tegaknya aturan di negara ini siap untuk aksi tanpa kenal menyerah", tegas Arief dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/10/2019).

Aksi demonstrasi diketahui tidak hanya dilakukan Gerakan Lawan Mafia Kartel. Elemen lain menyampaikan tuntutan terkait karter harga motor. Misalmya, elemen mahasiswa melakukan unjuk rasa di tiga gedung Astra, yaitu gedung Menara Astra di Jl Sudirman Jakpus, gedung Astra Honda Motor di Jl Yos Sudarso Sunter Jakarta Utara, dan gedung Astra International di Jl Gaya Motor Raya No 8 Sunter Jakarta Utara.

Tuntutan dari aksi mahasiswa ini adalah: AHM harus segera meminta maaf kepada masyarakat Indonesia khususnya konsumen atas permainan kartel; turunkan harga motor yang di produksi oleh AHM; bayar denda untuk sangsi kasus kartel motor AH; kembalikan uang konsumen sekarang juga (cash back Rp 3 juta) untuk motor Honda dan Yamaha yang dibeli tahun 2017-2019; meminta KPK untuk segera lidik dugaan mafia kartel yang sudah disampaikan KPPU.

Selain itu pada 2 Oktober 2019, Kelompok massa dari Gerakan Pembela Tanah Air (Gerapana) yang anggotanya berasal dari Jakarta, Bogor dan Depok, melakukan unjuk rasa di lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk di Jalan Sudirman, Jakarta.

Dalam aksi itu, sekitar 200 pria dan wanita anggota Gerapana meminta pihak Astra agar tidak lagi membeli bahan aki ilegal, sekaligus demi ikut melestarikan lingkungan hidup. Aksi  ini nampak sangat profesional dengan isu yang sangat tajam.

Dengan demo beruntun ini nampak Astra memilih tetap diam dan menguatkan pengamanannya dengan menempatkan aparat keamananuntuk menjaga simbol kemegahaanya yaitu Menara Astra. Hal ini dapat diartikan beberapa kemungkinan.

Pertama, Astra memang tidak menganggap penting suara masyarakat; kedua, Astra ingin menunjukkan arogansinya dengan menempatkan aparat keamanan pada garis depan tanpa mau berkomunikasi dengan peserta unjuk rasa; ketiga, Astra memang salah dalam isu-isu yang diusung dalam unjuk rasa. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini