-->
    |

Bentuk Kaukus Pemuda Parlemen, Farah Putri Nahlia Ingin Ubah Citra DPR

(Farah Puteri Nahlia)
Faktanews.id - Menjadi anggota Komisi I DPR RI Farah Nahlia Puteri Nahlia menjadi inisiator pembentukan organisasi Kaus Pemuda Perlemen Indonesia (KPPI). Organisasi ini dia bentuk sebagai tempat para pemuda yang hendak menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR.

Hal tersebut Farah sampaikan usai menjadi narasumber semimar bertajuk "Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan" di hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Sebagai anggota DPR milenial berusia 23 tahun, Farah tak ingin membuang-buang waktu di Parlemen, Senayan, kecuali hanya mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara. Dia mengatakan dirinya akan bekerja secara maksimal dan dia berjanji tidak akan menghianati masyarakat yang sudah memberikan kepercayaan terhadap dirinya sebagai wakil rakyat.

"Makanya saya dan kawan-kawan di DPR ingin membuat perubahan, salah satunya dengan membentuk Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia. Jadi KPPI ini isinya semua anak muda maksimal 40 tahun. Ini AD/ART nya sedang kita atur, nanti kalau sudah resmi kita akan lakukan audiensi berkala yang rutin dengan mahasiswa maupun anak muda dari berbagai latar belakang, sehingga apabila masyarakat merasa jauh dengan wakil rakyatnya, enggak, dengan KPPI ini," katanya.

Farah juga berjanji dirinya bersama pengurus KPPI lainnya akan berupa semaksimal mungkin merubah stigma DPR, yang selama ini jauh dari masyarakat. Dan akan dibentuknya KPPI ini, lanjut Farah, sebagai tempat bagi anggota DPR berdialog dan bertukar pikiran dengan masyarakat.

"Jadi masyarakat mahasiswa daripada demonstrasi, datanglah beraudiensi dengan kami. Jadi kami akan lakukan audiensi berkala dengan mahasiswa. Untuk apa? Kita bertukar pikiran dan lain sebagainya sehingga masyarakat bisa merasa dekat dengan kami," tukas dia.
Dalam kesemoatan itu, Farah juga menyampaikan tiga pesan kepada generasi muda sebagai pewaris masa depan bangsa. Ketiga hal itu adalah education, empowerment dan enterpreneurship.

Education adalah betapa pentingnya ilmu pengetahuan untuk membangun karakter diri sendiri dan bangsa.

Sementara, enterpreneurship menyangkut jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki semua anak bangsa. Enterpreneurship menjadi penting untuk menumbuhkan jiwa pemberani dalam membangun usaha dan kreatifitas, kendati penuh resiko.

Dan kemudian empowerment ini terkait dengan pemberdayaan sumber daya manusia. Empowerment pemberdayaan ini adalah kombinasi dari education dan enterpreneurship.

"Kita harus bisa memberdayakan kemampuan kita tersebut sehingga kita bisa mencapai cita-cita kita," tukas dia.
"Pastinya sebagai anak muda saya ingin berbuat baik dulu dan itu pastinya butuh waktu. Kalau saya konsisten dan transparan sampai 5 tahun kedepan masyarakat bisa melihat perubahan itu, dan insya Allah yang saya coba fokus itu adalah untuk menghilangkan stigma negatif yang ada di parlemen," papar anggota DPR dari Dapil IX (Subang, Majalengka, Sumedang) Jawa Barat ini.

Untuk diketahui, yang menjadi narasumber seminar adalah Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dan Ketum PB HMI Saddam Al Jihad.

Selain itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Fasco Ahmad menjadi keynote speaker. Ketua Umum PGK Bursah Zarnubi juga memberikan sambutan pada forum yang dihadiri ratusan pemuda dan mahasiswa lintas kampus ini. (RF)
Komentar Anda

Berita Terkini